You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kemurnian Orkes Keroncong Masih Terjaga
.
photo Keren Margaret Vicer - Beritajakarta.id

Yoyo Muchtar, Berjuang Lestarikan Keroncong Betawi

Usianya tidak lagi muda, namun perjuangannya untuk melestarikan seni musik Keroncong Betawi tak pernah surut. Yoyo Muchtar, pria yang terlahir 76 tahun silam ini terus menjaga eksistensi Keroncong Betawi melalui grup musik Keroncong Bandar Djakarta.

Masyarakat harus tahu kalau keroncong di Jakarta masih ada

Keroncong Bandar Djakarta didirikan sejak tahun 1978. Grup musik ini biasanya berlatih di Kompleks Perumahan DKI, Blok M3, No 1, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

"Sudah sejak kecil saya akrab dengan musik keroncong. Terlebih, orang tua saya juga mencintai musik keroncong. Saya belajar musik keroncong sejak usia 12 tahun," ujar Yoyo, kepada Beritajakarta, belum lama ini.

Menjaga Eksistensi Gambang Kromong

Dalam bermain musik keroncong, lanjutnya, tidak bisa sembarangan. Melainkan harus memiliki ruh agar bisa menghasilkan irama yang indah dan mendayu-dayu.

"Tidak boleh asal memainkan alat musik yang digunakan," katanya.

Dijelaskan Yoyo, kesetiaan untuk menggeluti musik keroncong yang dilakukannya tidak sebatas karena kecintaan. Tapi, karena ingin betul-betul melestarikan musik ini.

"Masyarakat harus tahu kalau keroncong di Jakarta masih ada. Meskipun, banyak orang beranggapan aliran musik ini sudah ketinggalan zaman," ungkapnya.

Sejumlah alat musik yang digunakan dalam Kerocong Betawi yakni, biola, flute, celo, benyu, gitar, dan bass. Sementara, sejumlah lagu yang sering diperdengarkan diantaranya, Stanbul Betawi, Melayu Hilang Tak Berkesan dan Renungkanlah.

"Musik keroncong sendiri sudah ada sejak sekitar abad 16. Keroncong Betawi dulunya digunakan untuk hantaran main pukul dalam pencak silat Betawi dan menjadi musik yang mengiringi tarian Melayu," tuturnya.

Memungkasi perbincangan, Yoyo berharap, pemerintah mampu memberikan ruang untuk berkreasi dalam menampilkan kesenian Betawi yang ada di Jakarta dan mengajak instansi swasta untuk ikut serta bergabung melestarikannya.

"Kita ingin bisa lebih sering tampil di hotel, perusahaan dan rumah makan maupun di tempat destinasi wisata yang ada di Jakarta," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjabodetabek Bogor-Blok M dan Perpanjangan Koridor 13 Resmi Beroperasi

    access_time05-06-2025 remove_red_eye2119 personDessy Suciati
  2. Munjirin Optimistis Timnas Indonesia Kalahkan China dengan Skor 2-0

    access_time05-06-2025 remove_red_eye2098 personNurito
  3. Sembilan Pelajar Wakili Pasar Rebo di O2SN Tingkat Kota Jaktim

    access_time05-06-2025 remove_red_eye1167 personNurito
  4. Pengurus Forum Anak dan KOMPPAK Kelurahan Kalibaru Dikukuhkan

    access_time01-06-2025 remove_red_eye983 personAnita Karyati
  5. Hujan Berpotensi Guyur Sebagian Jakarta

    access_time05-06-2025 remove_red_eye943 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik