Takut Razia, Sopir Truk Parkir di Terminal Tanah Merdeka
Maraknya razia parkir liar di Jl Arteri Marunda dan Jl RE Martadinata, membuat sopir truk mencari tempat lain untuk memarkirkan kendaraannya. Akibatnya, Terminal Mobil Barang Tanah Merdeka, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, menjadi penuh dengan kehadiran truk-truk besar tersebut. Jika biasanya hanya sekitar 60 kendaraan per hari parkir di lokasi tersebut, kini jumlahnya bertambah sekitar 20 persen.
Semenjak 3 hari ini truk yang parkir meningkat. Sekarang kita kalau mau keluar masuk jadi susah. Padahal, dari parkir sampai keluar dulu cuma butuh 5 menit
Kondisi ini cukup merepotkan pengelola terminal. Pasalnya, luas lahan terminal hanya 3,5 hektare dengan kapasitas kendaraan sekitar 200 unit mobil truk ukuran sedang. Namun praktiknya, kendaraan yang parkir di sana lebih banyak berukuran besar. Dengan penambahan sekitar 10-15 kendaraan per hari, lahan terminal menjadi sesak.
Seorang sopir truk trailer bernopol E 9195 HB, Andi Candra (35) mengatakan, bertambahnya truk trailer yang parkir, membuat kawasan terminal jadi semrawut. Bahkan, untuk keluar-masuk kendaraan, para sopir membutuhkan waktu hingga 20 menit.
Sanusi: Razia Parkir Liar Tak Efektif"Semenjak 3 hari ini truk yang parkir meningkat. Sekarang kita kalau mau keluar masuk jadi susah. Padahal, dari parkir sampai keluar dulu cuma butuh 5 menit," ujarnya, Rabu (10/9).
Andi menambahkan, murahnya biaya parkir yang hanya Rp 3.000 per hari dan Rp 10.000 per hari jika kendaraan menginap, jadi alasan para sopir truk parkir di tempat tersebut. Jumlah tersebut jelas lebih murah jika dibandingkan terkena razia petugas yang pastinya bakal terkena denda Rp 500 ribu.
Kepala Terminal Mobil Barang Tanah Merdeka, Otto Samosir mengakui, semenjak petugas menggalakkan razia parkir liar, jumlah truk trailer yang parkir pada pagi hari meningkat. Para sopir tersebut parkir di dalam terminal untuk menghindari razia atau menunggu waktu melakukan loading barang.
Otto menambahkan, akibat meningkatnya jumlah kendaraan di terminal, truk menjadi susah bermanuver. Sebab, kendaraan yang biasa parkir di terminal adalah truk kontainer dan bus besar yang tidak tertampung di Terminal Tanjung Priok.
"Selain 6 truk trailer yang terjaring razia, setiap harinya penambahan truk yang parkir di sini antara 10-15 kendaraan. Makanya, kita berharap mobil yang dirazia dan ditaruh di sini segera diambil," pintanya.