Filosofi Pandai Mengaji dan Pencak Silat Bakal Digencarkan
Yayasan Tunas Kelape bersama Dewan Perwakilan Daerah Badan Musyawarah Masyarakat (DPD Bamus) Betawi Jakarta Selatan akan menggencarkan pelaksanaan filosofi pandai mengaji dan pencak silat.
Kegiatan mengaji dan pencak silat sudah membudaya dalam kultur masyarakat Betawi
Ketua Yayasan Tunas Kelape, Imron Husein menuturkan, pihaknya akan terus ikut serta melestarikan budaya Betawi kepada masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan.
"Kegiatan mengaji dan pencak silat sudah membudaya dalam kultur masyarakat Betawi. Ini perlu terus dilestarikan," kata Imron, Sabtu (5/11) malam.
Disparbud Apresiasi Yayasan Tunas Kelape dalam Melestarikan Budaya BetawiMenurutnya, Yayasan Tunas Kelape bersama DPD Bamus Betawi Jakarta Selatan akan meningkatkan sinergitas untuk melestarikan dan memajukan budaya Betawi.
"Saya optimistis, kegiatan mengaji dan pencak silat ini bisa menarik minat anak-anak muda untuk belajar," terangnya.
Sementara, Ketua DPD Bamus Betawi Jakarta Selatan, Yubaidillah Yusuf menambahkan, kegiatan pengajian dan adanya pencak silat merupakan awal bangkitnya generasi muda yang bermartabat.
"Hal ini sangat positif. Jadi, harus didukung digelar secara rutin di wilayah Jakarta Selatan," tandasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) telah memberikan perhatian khusus kepada seni dan budaya Betawi sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
"Tidak hanya itu, pemerintah juga telah menerbitkan Pergub Nomor 229 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi, serta Pergub Nomor 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi," tandasnya.