Realisasi Investasi di Jakarta Tembus Angka Rp 74,8 Triliun
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM dan PTSP) DKI Jakarta mencatat realisasi investasi di Ibukota selama periode Januari hingga September 2017 telah mencapai Rp 74,8 triliun.
Sampai bulan September tahun ini, pencapaian realisasi investasi di Jakarta telah menembus angka Rp 74,8 triliun. Capaian ini membuktikan iklim usaha di Jakarta sudah semakin baik
Angka tersebut didapat dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Kepala DPM dan PTSP DKI Jakarta, Edy Junaedi Harahap mengatakan, pencapaian realisasi investasi sampai dengan triwulan III ini meningkat 76 persen dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 42,5 triliun.
Bank DKI Gencarkan Pemasaran ORI 014"Sampai bulan September tahun ini, pencapaian realisasi investasi di Jakarta telah menembus angka Rp 74,8 triliun. Capaian ini membuktikan iklim usaha di Jakarta sudah semakin baik," ujarnya, Kamis (9/11).
Menurut Edy, nilai investasi ini terbilang paling tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2012 lalu. Pencapaian ini merupakan prestasi bagi DPM dan PTSP DKI Jakarta karena telah melebihi target Key Performance Indicators (KPI) tahun 2017 yang telah ditetapkan sebesar Rp 55 triliun.
Berdasatkan data, realisasi investasi PMDN tercatat sebesar Rp 32,7 triliun dan PMA sebesar Rp 42,1 triliun. Untuk investasi PMA di DKI Jakarta, ada lima sektor yang paling diminati yakni sektor perumahan, kawasan Industri dan perkantoran dengan nilai investasi Rp 14,9 triliun.
Kemudian sektor perdagangan dan reparasi nilai investasi Rp 8,6 triliun serta jasa lainnya dengan nilai investasi Rp 7,9 triliun. Selain itu sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp 5,2 triliun, serta hotel dan restoran dengan nilai investasi Rp 1,3 triliun.
Sementara itu, bagi PMDN di DKI Jakarta lima sektor yang paling diminati yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp 10,8 triliun. Kemudian sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp 8,3 triliun).
Selain itu sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai investasi Rp 6,7 triliun), konstruksi nilai investasi Rp 5,1 triliun, serta perdagangan dan reparasi dengan investasi Rp 512 miliar.
"Kami mengajak seluruh pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di Jakarta. Iklim usaha yang kondusif telah menjadikan Ibukota ini jadi primadona bagi investor baik dari dalam negeri maupun asing," tandasnya.