You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Dua Pekan Berjalan, OK Otrip Alami Lonjakan Penumpang
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Penumpang Mikrolet 03 Meningkat Setelah Masuk Program OK OTrip

Program One Karcis One Trip (OK OTrip) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang diuji coba untuk Mikrolet 03 jurusan Kampung Melayu - Duren Sawit cukup diminati warga. Buktinya, jumlah penumpang pun naik hingga 30 persen.

Sejak ada OK OTrip volume penumpang meningkat 30 persen

Hal ini dirasakan oleh Untung Sriyono (50), salah satu pengemudi Mikrolet 03. Sejak mengikuti prograk OK OTrip dua pekan ini, dari yang hari biasa 70 penumpang dalam empat rit, saat ini bisa mencapai 100 penumpang.

"Sejak ada OK OTrip volume penumpang meningkat 30 persen. Bahkan saat weekend naik hingga 50 persen. Mereka memanfaatkan OK OTrip ini," ujar Untung saat ditemui di Terminal Kampung Melayu, Kamis (1/2).

Program OK OTrip Harus Rangkul Seluruh Pengusaha Angkutan

Sementara Ketua Koperasi Budi Luhur selaku operator OK OTrip 2, Saut Hutabarat mengatakan, hasil evaluasi dalam dua pekan pertama, memang terjadi peningkatan volume penumpang. Bahkan banyak penumpang meminta agar dilakukan penambahan armada.

"Di OK OTrip 2 ini ada 15 armada reguler yang beroperasi. Empat armada lainnya, menyusul akan dioperasikan dengan fasilitas AC," ucapnya.

Menurutnya, meningkatnya jumlah penumpang karena adanya penambahan rute Mikrolet 03, yang sebelumnya dari Terminal Kampung Melayu-Kompleks PWI dengan jarak enam kilometer, kini diperpanjang hingga ke RSUK Duren Sawit, menjadi 10 kilometer. Bahkan jam operasional ditambah dari semula pukul 04.00-18.00 kini sampai pukul 22.00.

"Rotasi per hari yang tercapai saat ini juga baru sembilan rit dari target 13. Kita belum capai target 13 rit karena rutenya sangat padat, banyak titik kemacetan lalu lintas," tuturnya.

Terkait titik kemacetan, Kepala Seksi Angkutan Jalan Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Umbul Gunawan membenarkan dari hasil evaluasi awal. Selain kemacetan lalu lintas, minimnya bus setop atau tempat pemberhentian juga menjadi salah satu faktor.

"Jumlah bus setop saat ini ada 21 titik. Setelah evaluasi ternyata memang perlu penambahan bus setop hingga menjadi 30 titik. Ini untuk mempermudah penumpang transit ke Transjakarta maupun armada lainnya," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rano Tanggapi Pandangan Umum Legislatif terhadap P2APBD 2024

    access_time16-06-2025 remove_red_eye1132 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. Beragam Bunga Hiasi Kantor Wali Kota Jakut Jelang HUT ke-498 Jakarta

    access_time19-06-2025 remove_red_eye1067 personAnita Karyati
  3. Anwar Apresiasi Festival Mikul Buah Perdana di Jaksel

    access_time14-06-2025 remove_red_eye994 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Aparatur BPPJ DKI Ditanamkan Budaya Antikorupsi

    access_time17-06-2025 remove_red_eye985 personFolmer
  5. Sambut HUT Jakarta, Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor

    access_time13-06-2025 remove_red_eye790 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik