Jalur Kereta Kota-Tanjung Priok Marak Bangunan Liar
Rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengoperasikan jalur kereta api rute Stasiun Kota-Stasiun Tanjung Priok pertengahan Oktober ini terpaksa ditunda, menyusul masih maraknya bangunan liar di sepanjang jalur tersebut. Akhirnya pengoperasian kereta api tersebut baru bisa dilakukan Desember mendatang.
Setelah jalur kereta api steril dari bangunan liar, kereta api jalur Stasiun Kota-Stasiun Tanjung Priok baru bisa dioperasikan
"Setelah jalur kereta api steril dari bangunan liar, kereta api jalur Stasiun Kota-Stasiun Tanjung Priok baru bisa dioperasikan. Karena maraknya bangunan liar itu bisa membahayakan perjalanan kereta api," kata Agus Komarudin, Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Jumat (17/10).
DKI Kerjasama dengan Kemenhub dan PT KAIAgus menjelaskan, jalur kereta api sepanjang 10 kilometer itu terakhir kali diperasikan tahun 1999 silam. Setelah 15 tahun berhenti, kini di sejumlah titik jalur tersebut, seperti di bantaran rel Kampung Bandan Atas dan Ancol dipadati ratusan bangunan liar. Ratusan bangunan liar di bantaran rel itu terdiri dari rumah penduduk serta lapak-lapak usaha.
"Dari hasil evaluasi yang kami lakukan, masih ada beberapa kendala teknis yang perlu diselesaikan. Selain itu, jalur juga belum steril, terutama di sekitar Kampung Bandan Atas dan Ancol," ujar Agus.
Dikatakan Agus, pihaknya belum memiliki data konkret terkait jumlah bangunan liar yang berdiri di jalur tersebut. "Nanti Desember, seiring dilaksanakan uji coba, kita juga akan sosialisasikan kepada warga. Setelah itu kita akan minta mereka meninggalkan bantaran rel dan lakukan sterilisasi," tandasnya.