You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Petugas Bongkar 280 Bedeng Di Taman Honda
Pengembalian fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ratusan bedeng pemulung yang berdiri diatas lahan tepat disamping Taman Honda, Jl Tebet Timur Raya dibongkar oleh petugas gabungan..
photo Rio Sandiputra - Beritajakarta.id

280 Bangunan Liar di Taman Honda Ditertibkan

Penataan serta pengembalian fungsi ruang terbuka hijau (RTH) terus dilakukan Pemkot Administrasi Jakarta Selatan. Salah satunya dengan menertibkan 280 bangunan liar yang berdiri di areal Taman Honda di Jalan Tebet Timur Raya, Kelurahan Tebet Timur, Tebet.

Lahan itu dimanfaatkan para pemulung untuk membuka usaha. Sebelum dibongkar, kami lebih dulu memberikan surat peringatan

Sebanyak 300 personel gabungan dari Satpol PP, Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman, kepolisian dan TNI dikerahkan untuk membongkar ratusan bangunan liar di sekitar taman tersebut. Dalam pembongkaran itu, tiga alat berat beko dan belasan truk juga diturunkan untuk mengangkut puing-puing.

Ratusan Kios PKL di IRTI Monas Dibongkar

"Lahan itu dimanfaatkan para pemulung untuk membuka usaha. Sebelum dibongkar, kami lebih dulu memberikan surat peringatan," kata Tri Djoko, Wakil Walikota Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

Menurut Djoko, dari  hasil inventarisasi, ratusan warga yang bermukim di kawasan itu mayoritas tidak memiliki KTP DKI Jakarta. "Seluruh bangunan yang dibongkar berbentuk semi permanen," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Seksi Penertiban Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Salim mengungkapkan, pihaknya sudah tiga kali melakukan pembongkaran bangunan liar di kawasan seluas 5.000 meter persegi itu. Namun mereka tetap membandel dengan mendirikan kembali bangunan di lokasi yang sama.

"Untuk mengantisipasi hal yang sama, setelah selesai dibongkar kami akan membangun pagar di taman itu. Kami juga mengerahkan petugas berjaga-jaga selama 24 jam," jelas Salim.

Sumarsono (52), salah satu penghuni bangunan liar, mengaku pasrah dengan pembongkaran tempat tinggalnya. "Sebelumnya memang sudah diberitahu, tapi cari kontrakan susah. Tidak ada uang sewa, saya modal kayu saja untuk mendirikan bangunan," ungkap pria yang sudah 20 tahun tinggal di lahan milik Pemprov DKI tersebut.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1157 personTiyo Surya Sakti
  2. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1102 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2025 Disepakati Sebesar Rp 91,1 Triliun

    access_time28-10-2024 remove_red_eye993 personDessy Suciati
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye971 personDessy Suciati
  5. Posko Bersama Pilkada Jakarta di Kepulauan Seribu Resmi Beroperasi

    access_time27-10-2024 remove_red_eye897 personBudhi Firmansyah Surapati