Kuartal I 2018, Pertumbuhan Aset Bank DKI Capai 11,56 Persen
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi mengatakan total aset Bank DKI di kuartal I 2018 mencapai 11,56 persen atau setara dengan Rp 51,22 triliun.
Rinciannya, total aset Bank DKI pada Maret 2017 mencapai Rp 45,92 triliun sedangkan pada Maret 2018 mengalami peningkatan menjadi Rp 51,22 triliun atau setara dengan 11,56 persen
"Rinciannya, total aset Bank DKI pada Maret 2017 mencapai Rp 45,92 triliun sedangkan pada Maret 2018 mengalami peningkatan menjadi Rp 51,22 triliun atau setara dengan 11,56 persen," terangnya, Rabu (2/5).
Kresno menjelaskan, pertumbuhan total aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI yang tumbuh 17,17% dari Rp 33,33 triliun per Maret 2017 menjadi Rp39,05 triliun per Maret 2018. Komposisi dari pertumbuhan DPK ini terdiri dari simpanan giro sebesar Rp 8,6 triliun dan tabungan per Maret 2018 yang tercatat Rp 6,38 triliun. Sedangkan simpanan dana pada deposito tercatat sebesar Rp 24,60 triliun.
72 Peserta OK OCE Terima Bantuan Kredit dari Bank DKISelain aset dan DPK, Bank DKI setiap tahunnya terus memperbaiki radio NPL (Non Performing Loan). Pada Maret 2018, NPL Gross Bank DKI tercatat 4,08 persen, jauh membaik dari periode Maret 2017 sebesar 5,37 persen. NPL Nett Bank DKI per Maret 2018 menjadi 2,58% dari 2,86% per Maret 2017.
"Membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent," jelasnya.
Ditambahkan Kresno, membaiknya rasio NPL tersebut karena pihaknya melakukan penyempurnaan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip
four eyes principles , sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan.“Selain itu, Bank DKI juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit,” tandasnya.