Ahok Konsen Kerja daripada Pikirkan Pelantikan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) direncanakan akan dilantik menjadi gubernur definitif pada Selasa (18/11) mendatang. Meski waktu pelantikan sudah di depan mata, Ahok mengaku tidak memiliki persiapan, karena baginya yang terpenting adalah konsentrasi kerja untuk ibu kota.
Saya tidak mau pusing, mau dilantik syukur, gak dilantik juga syukur. Saya gak mau mikir pelantikan, lebih baik konsentrasi kerja
"Tidak ada persiapan. Baju saya masih pas kok. Badan saya masih kayak dulu, gak nambah beratnya," kata Basuki di Balaikota, Kamis (13/11) sore.
Basuki justru mengaku tidak tahu kapan acara pelantikan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta digelar oleh DPRD. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku siap jika tidak dilantik sebagai Gubernur DKI.
Polda Siapkan Pengamanan Pelantikan Ahok"Saya tidak tahu. Gak dilantik juga oke kok. Gaji Plt (Pelaksana Tugas) dengan gubernur bedanya cuma sejuta lebih," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dirinya saat ini berkonsentrasi untuk bekerja menyelesaikan berbagai persoalan di ibu kota. Karena itu, ia tidak memusingkan polemik pelantikannya tersebut.
"
Saya tidak mau pusing, mau dilantik syukur, gak dilantik juga syukur. Saya gak mau mikir pelantikan, lebih baik konsentrasi kerja ," ungkapnya.Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengaku, belum dapat memastikan jumlah personel yang bakal disiagakan pada acara pelantikan Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut Rikwanto, pihaknya hingga saat ini masih menghimpun informasi serta menerima laporan dari elemen masyarakat yang bakal menggelar unjuk rasa bersamaan digelarnya pelantikan Gubernur DKI.
"Belum ada yang melapor. Tapi kalau melihat situasi dan kondisi saat ini, dinamika politik begitu rapat. Banyak aksi demo dari berbagai elemen masyarakat yang menolak pelantikan Gubernur DKI," ujarnya.
Mengacu pada dinamika politik tersebut, lanjut Rikwanto, Polda Metro Jaya telah siap mengantisipasi terkait keamanan di ibu kota. Ia juga meminta pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya sesuai Undang-undang yang berlaku, serta tidak melakukan tindakan anarkis.
"Silakan berunjuk rasa, boleh sesuai UU. Aksi demo harus diberitahukan kepada polisi dan tidak boleh anarkis. Kalau anarkis, polisi siap membubarkan," tegasnya.