Buku Antalogi Puisi Marhajabuan Diluncurkan di Galeri Nasional
Frans Ekodhanto Purba meluncurkan buku terbaru yang berjudul "Marhajabuan" di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (2/11). Buku setebal 114 halaman tersebut merupakan antologi puisi tunggal kedua yang didedikasikan untuk putranya yang masih balita, Adriell Cirillo Purba.
Puisi ini memang menggunakan bahasa Batak dalam judulnya saja, karena saya ingin orang yang membacanya memahami praktik kebudayaan Batak Toba, termasuk mengenai sosio-ekonominya
"Marhajabuan" merupakan bahasa Batak yang artinya upacara adat bertemunya dua keluarga mempelai sebelum mengantarkan masing-masing pengantin menuju pernikahan dan diberkati di gereja.
Serupa dengan judul bukunya, 65 puisi yang dibukukan dalam "Marhajabuan" menggunakan bahasa Batak, namun isinya berbahasa Indonesia. Dalam sambutannya Frans menuturkan, buku tersebut berisikan keluhan dan kritik sosial perantauan anak Batak. Kumpulan-kumpulan puisi yang dikarangnya ditulis dari 2013-2018.
Sudinparbud Jakpus Gelar Apresisasi dan Kompetisi Seni Bagi Pelajar"Puisi ini memang menggunakan bahasa Batak dalam judulnya saja, karena saya ingin orang yang membacanya memahami praktik kebudayaan Batak Toba, termasuk mengenai sosio-ekonominya," kata Frans di Galeri Nasional.
Acara peluncuran dimeriahkan dengan aksi musikalisasi puisi dari grup Horjabius dan pembacaan puisi dari sejumlah tokoh salah satunya, Sekretaris Menteri Pemudan dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa B
roto. Seniman Jose Rizal Manua juga turut hadir meramaikan acara.Sementara itu, pejabat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, Gumilang yang turut hadir mewakili Gubernur DKI Anies Baswedan, menilai karya antologi puisi Frans bisa menambah khazanah sastra di DKI Jakarta. Terlebih, sebelumnya di tahun 2013 Frans menerbitkan buku pertamanya "Kelana Anak Rantau" tahun 2013.
Selain disuguhi penampilan musikalisasi dan pembacaan puisi, Frans juga membagi-bagikan bukunya untuk 10 sekolah di Jakarta dan Perpustakaan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, RPTRA serta sejumlah komunitas.