Pasca kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berlaku sejak Selasa (18/11) lalu, kini mulai banyak warga yang beralih menggunakan bensin jenis Pertamax. Selisih harga yang terpaut tipis dijadikan alasan warga kini lebih memilih bahan bakar kendaraannya menggunakan Pertamax.

Harganya beda tipis, makanya saya beralih ke bensin Pertamax, selain itu motor saya juga lebih terawat

Ya, kini harga BBM jenis Premium seharga Rp 8.500 per liter. Sedangkan Pertamax seharga Rp 10.200 per liter.

Di SPBU 3413505 Kramatjati, Jakarta Timur tampak puluhan kendaraan baik roda empat maupun roda dua mengisi bahan bakar kendaraannya menggunakan Pertamax.

Feri (23), mengaku kini lebih memilih menggunakan Pertamax dibanding Premium lantaran harganya yang tidak terpaut jauh. "Harganya beda tipis, makanya saya beralih ke bensin Pertamax, selain itu motor saya juga lebih terawat," ujar Feri, Rabu (19/11).

Pengawas SPBU 3413505 Kramatjati, Andri menuturkan, fenomena beralihnya pemilik kendaraan dari Premium ke Pertamax sudah terjadi sejak awal kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar. "Biasanya Pertamax dijual sebanyak 2.000 liter per hari. Tapi sejak kenaikan BBM bersubsidi kami menjual Pertamax sebanyak 8.000 liter per hari," katanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurnia mengatakan, beralihnya warga menggunakan Pertamax dari sebelumnya Premium merupakan fenomena baru. Ia menambahkan, satu hingga dua pekan ke depan, masyarakat akan mulai menyadari efek positif dari kenaikkan harga BBM. "Satu dua pekan ke depan, masyarakat mulai terbiasa dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang terjadi," ucapnya.

Ditambahkan Tuti, beralihnya penggunaan Premium ke Pertamax juga akan berdampak positif pada kendaraan warga. Sebab, Pertamax memiliki oktan lebih tinggi dibanding Premium sehingga membuat mesin kendaraan menjadi lebih bersih dari kotoran sisa pembuangan bensin. "Dengan menggunakan Pertamax, kendaraan juga lebih terawat dibanding menggunakan Premium," tandasnya.