You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Ahok Diajak Ngaduk Dodol Betawi
Usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada rabu (19/11) lalu, Basuki Cahaya Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok terus menjadi perbincang dimasyarakat. Ya, salah satunya Hj Mamas Masditoh (65), pembuat dodol Betawi yang ting.
photo Hendi Kusuma - Beritajakarta.id

Dodol Betawi Bu Mamas Tembus Arab Saudi

Salah satu kuliner khas ibu kota adalah dodol Betawi. Ya, makanan khas warga Betawi tersebut merupakan penganan yang saat ini telah melanglang buana ke berbagai negara. Tidak hanya rasanya yang khas, di dalam pengolahannya pun mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Bahkan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pernah memberikan perhatian khusus. 

Orang Betawi bikin dodol sudah dari dulu, makanya kita mau ajak Pak Gubernur buat ngaduk dodol bareng

Salah satu usaha pembuatan dan pengolahan Dodol Betawi di ibu kota yakni Mamas Masditoh (65). Menurut Mamas, dodol Betawi bukan hanya sekadar penganan saja. Di dalamnya terdapat nilai-nilai filosofis yang merupakan pesan moral 'kagak punya baju nggak ape-ape, asal bikin dodol'. Pesan tersebut diturunkan setiap generasi.

Dodol yang dibuatnya, kata Mamas, tidak hanya diminati warga Jakarta, tetapi juga turis mancanegara seperti Arab Saudi. Bahkan, dodol buatannya pernah mendapat sertifikat dari Joko Widodo, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pemakaian Kaos Motif Batik Betawi Akan Pecahkan Rekor MURI

 

"Dodol saya sudah sampai Arab Saudi. Pernah dapat sertifikat dari Pak Jokowi tahun 2013," ujar warga Condet Batu Ampar RT 13/04 Kramatjati, Jakarta Timur itu kepada beritajakarta.com, Minggu (23/11).

Usaha pembuatan dan pengolahan dodol telah dimulai Mamas sejak tahun 1975 yang dipelajarinya dari ibu mertuanya yang juga pembuat dodol. Berbekal modal seadanya dan dukungan dari suami, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri. 

"Tahun 1985 saya dibantu pemerintah daerah Rp 500 ribu dan bisa berkembang sekarang," ujar wanita dengan 4 anak dan 12 cucu itu.

Pada waktu-waktu tertentu, Mamas mampu memproduksi 100 kuali dodol per hari dengan tiga varian rasa, yaitu dodol duren yang dipasarkan dengan harga Rp 70 ribu per kantong, dodol ketan item Rp 70 ribu per kantong, dan dodol original dengan harga Rp 60 ribu per kantong. "Ramai kalau pas Puasa sama jelang Idul Adha, kalau hari biasa seperti ini saya cuma bikin dua kuali," kata Mamas

Saat ini, usaha dodol yang dikemas dengan merek Dodol Bu Mamas mendapat saingan dari dodol buatan Tiongkok. Menurutnya, dodol Tiongkok lebih diminati lantaran harganya murah dan memiliki kemasan yang lebih baik. Namun, jika bicara kualitas rasa dodol Betawi lebih manis dan gurih karena menggunakan bahan alami.

"Paling saingan kita dodol dari Tiongkok. Tapi kalau soal rasa masih menang dodol kita. Dodol Tiongkok cuma menang manis doang," tuturnya.

Mamas berharap, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, turut melestarikan dodol Betawi. Bahkan, ia mengajak Ahok, sapaan akrab Basuki, untuk mengaduk dodol bersama. "Orang Betawi bikin dodol sudah dari dulu. Makanya, kita mau ajak Pak Gubernur buat ngaduk dodol bareng," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1471 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1331 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1076 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1018 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye989 personDessy Suciati