You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Tak Kunjung Kering, Empat Rumah Warga di Kampung Apung Roboh
Ratusan warga Kampung Apung, RT 10/01, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat mulai dilanda keresahan. Pasalnya, dampak dari selama 24 tahun lebih terendam air, kini satu-persatu hunian warga mulai roboh..
photo TP Moan Simanjuntak - Beritajakarta.id

Terendam Lagi, 4 Rumah di Kampung Apung Roboh

Keadaan rumah warga di Kampung Apung RT 10/01, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat kian memprihatinkan. Dalam empat bulan terakhir sudah empat rumah warga roboh akibat terendam air.

Sejak Agustus hingga kini sudah empat rumah warga yang roboh

Juhri (56) warga RT 10/ 01, Kelurahan Kapuk mengatakan terhitung sejak Agustus 2014 lalu ada empat rumah warga yang roboh akibat pondasi sudah tidak kuat lagi menahan beban akibat terendam selama 24 tahun. Terakhir, Minggu (23/11) lalu, satu rumah warga milik Syafei (65) kembali roboh.

"Saat Kampung Apung dikeringkan pada Juni lalu, warga sudah berniat untuk memperbaiki rumahnya. Tapi, urung dilakukan karena kembali terendam air setinggi hampir dua meter hingga sekarang,” ucap Juhri, Senin (24/11). "Sejak Agustus hingga kini sudah empat rumah warga yang roboh," sambungnya.

Pemindahan Makam Kapuk Teko Molor

Karena itu, dia pun berharap agar pemerintah segera melakukan pengeringan kembali sebelum banjir datang mengingat saat ini intensitas hujan sudah sering turun. "Yang roboh hanya bagian belakang rumah. Tapi kalau tidak segera diperbaiki, dipastikan akan kembali roboh," katanya.

Kasie Perencanaan Suku Dinas PU Air Jakarta Barat, Santo, menuturkan kembali tergenangnya Kampung Apung bukan karena saluran air Kapuk Raya yang tengah diperbaiki dengan anggaran Rp 2,6 miliar tidak berfungsi, melainkan akibat letak geografisnya lebih rendah dibandingkan saluran air, termasuk lokasi TPU Kapuk Teko yang juga terendam air.

“Pada bulan Juni 2014 kami sudah keringkan lokasi tersebut. Tapi, makam tak kunjung dipindahkan sehingga kembali tergenang air,” ujar Santo.

Jika makam sudah dipindahkan, pihaknya akan menguruk lahan tersebut dan akan difungsikan sesuai dengan rencana yang informasinya dijadikan trase jalan.

Melihat kondisi sekarang, kata Santo, pengeringan Kampung Apung diperkirakan akan memakan waktu dua bulan mengingat sudah ditutupi eceng gondok. Artinya, jika Sudin Pemakaman baru siap akhir bulan ini, maka Kampung Apung baru bisa ditata pada awal 2015 mendatang.

"Intinya, kami siap untuk mengeringkan kembali. Kami berharap setelah dikeringkan, penataan harus segera dikerjakan atau diuruk terlebih dahulu agar tidak kembali terendam yang berdampak pada robohnya rumah warga,” ungkapnya.

Kasudin, Pemakaman Jakarta Barat, M Yuswardi mengatakan, pemindahan 3.810 makam di TPU Kapuk Teko tersebut sampai saat ini masih dalam pembahasan. Namun dia pesimis pemindahan makam bisa dilakukan tahun ini.

"Batas waktu pengerjaan APBD kan berakhir 15 Desember. Sementara anggaran pemindahan yang masuk dalam APBD-P baru turun 10 November. Jadi kecil kemungkinan pemindahan makam dapat terealisasi tahun ini,” tuturnya.

Namun dia optimis pemindahan makam bisa cepat terwujud jika dilakukan secara massal. "Jika mau cepat kami pindahkan secara massal, dikeruk jadi lebih cepat dan tidak mahal. Tapi kebanyakan ahli waris minta satu persatu makanya kami harap bersabar," tukasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1473 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1334 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1077 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1027 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye991 personDessy Suciati