Pertumbuhan Ekonomi di DKI Tahun 2018 Capai 6,17 Persen
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Sithowati Sandrarini mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Ibukota sepanjang tahun 2018 mencapai 6,17 persen Year on Year (YoY).
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga tetap tinggi mencapai 6,03 persen YoY
"Untuk triwulan keempat tahun 2018 mencapai 6,41 persen YoY, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,38 persen YoY," ujarnya, melalui keterangan pers, Kamis (7/2).
Dijelaskannya, semakin mendekati pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019 berdampak pada peningkatan pertumbuhan konsumsi lembaga non-publik yang melayani rumah tangga (LNPRT) dengan mencapai 8,34 persen YoY.
TPID Diminta Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga tetap tinggi mencapai 6,03 persen YoY," terangnya.
Menurutnya, untuk pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada tahun 2018 tercatat mencapai 4,67 persen YoY.
"Nilai inflasi yang rendah di tahun 2018 menjadi faktor penting peningkatan pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Sithowati menambahkan, di sektor ekspor mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 8,20 persen YoY. Hal itu didorong oleh ekspor barang dan jasa, khususnya melalui kedatangan atlet, ofisial, serta pendukung tiap negara yang berlaga di ajang Asian Games XVIII.
"Pertumbuhan tinggi juga terjadi pada impor yang tercatat mencapai 10,34 persen YoY sejalan dengan meningkatnya impor barang modal untuk melengkapi pembangunan infrastruktur transportasi massal," tandasnya.