You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Minim Investor, Penambahan SPBG di Jakarta Terkendala‎
.
photo doc - Beritajakarta.id

Minim Investor, Penambahan SPBG Terkendala‎

Rencana Pemerintah Provinsi DKI menambah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di ibu kota masih terkendala. Selain karena kesulitan lahan, investor yang berminat berbisnis gas di Jakarta masih sangat minim. Padahal, kini banyak masyarakat mulai beralih ke gas pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Investor kurang tertarik terjun di bisnis gas, karena harga yang ada di pasaran tidak kompetitif

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Haris Pindratno mengatakan, akibat kendala lahan dan minimnya minat investor dalam bisnis gas, pembangunan lima unit SPBG yang semula direncanankan akan dibangun tahun ini, terpaksa tertunda hingga tahun depan.

"Investor kurang tertarik terjun di bisnis gas, karena harga yang ada di pasaran tidak kompetitif.‎ Sementara investasi di bisnis gas membutuhkan modal yang besar," katanya di Balaikota, Jumat (12/12).

SPBG Monas Kembali Beroperasi

Ia menjelaskan, saat ini harga gas di pasaran Rp 3.100 per liter atau setara dengan premium (LSP). Harga lama yang sampai kini masih berlaku di masyarakat itu, sulit diterima para investor karena tidak bisa menutupi biaya investasi awal.

"Saya sudah menghitung, harga ekonomis yang bisa diterima investor itu minimal Rp 4.500 per liter. Sebab investasi SPBG mahal," ujarnya.

‎Menurut Haris, biaya investasi awal untuk satu unit SPBG sekitar Rp 16-20 miliar. Dengan harga gas yang beredar di pasaran masih Rp 3.100 per liter, investor akan berpikir ulang untuk berinvestasi di SPBG.

"Kalau masih pakai harga segitu, orang pasti mikir. Mau kapan balik modalnya?" tuturnya.

Haris mengatakan, salah satu solusi untuk menggugah minat investor agar berkecimpung di bisnis SPBG yakni dengan menaikkan harga jual gas. Cara itu membuat investasi di bisnis gas bisa terbuka lebar dan penambahan SPBG di ibu kota dapat lebih mudah direalisasikan.

"Permintaan kenaikan harga ‎gas sangat rasional, karena harga BBM sudah naik lebih dulu," jelasnya.

Namun, ia menyadari, usulan menaikkan harga gas kepada pemerintah pusat, bukanlah sebuah hal yang mudah. Atas dasar itu, pihaknya sampai kini tengah berupaya menagih kepada PT Pertamina untuk membangun SPBG di masing-masing SPBU.

"Ketika PT Pertamina urus izin untuk buka SPBU kan ada klausul perjanjian yang bunyinya mereka wajib sediakan satu SPBG di setiap SPBU. Ini yang sekarang lagi saya kejar," bebernya.

Haris menambahkan, di seluruh wilayah ibu kota Jakarta, terhitung ada sekitar 370-an SPBU milik PT Pertamina. Sementara jumlah SPBG yang telah terbangun baru 9 unit.

"Pertamina sudah menyanggupi akan menyediakan SPBG di masing-masing SPBU miliknya. Kalau nantinya ada 50 SPBG di Jakarta, penggunaan bahan bakar gas pada angkutan umum, akan lebih mudah direalisasikan," tukasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Siapkan Pendaftaran Online PJLP, Pelamar Diimbau Tidak Datang ke Balai Kota

    access_time22-04-2025 remove_red_eye16421 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Dibuka Dua Gelombang, Rekrutmen Petugas PPSU Bisa di Kelurahan-Kecamatan

    access_time22-04-2025 remove_red_eye3503 personFakhrizal Fakhri
  3. DPRD-Koopsud 1 Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

    access_time28-04-2025 remove_red_eye1582 personFakhrizal Fakhri
  4. Pramono Imbau Warga Daftar PPSU dan Damkar Melalui Kelurahan

    access_time23-04-2025 remove_red_eye1557 personFakhrizal Fakhri
  5. Anggota DPRD DKI Brando Susanto Tutup Usia

    access_time27-04-2025 remove_red_eye1552 personBudhi Firmansyah Surapati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik