Mengenal Tiga Siswi SMK Nominator Perancang Seragam Satpol PP
Setelah melalui beberapa tahapan, proses sayembara desain seragam lapangan untuk petugas Satpol PP DKI yang dimulai sejak April 2019, akhirnya memunculkan tiga rancangan terbaik.
Semoga hasil desain ini merubah pandangan negatif warga terhadap sosok petugas Satpol PP,
Dari sekitar 200 siswa SMK kelas XI dan XII program keahlian tata busana se Jakarta yang ikut dalam sayembara ini, desain karya Zuhdatus Sa'adah (17), Maria Angelina Arimbi Siahaan (18) dan Vinka Artamevia Aulia Furqon (18), terpilih sebagai yang terbaik oleh para juri.
Zuhdatus saat ini masih duduk di kelas XI SMKN 32 Tebet, Jakarta Selatan. Sementara, Vinka serta Maria telah menyelesaikan studinya di SMKN 27 Pasar Baru dan saat ini melanjutkan pendidikan tata busana di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui jalur undangan.
DKI Siap Ikuti Aturan Seragam Baru PNSDitemui beritajakarta.id secara terpisah, ketiga remaja putri ini mengaku senang dan tidak menduga jika rancangan busana karya mereka yang mengusung tema humanis untuk seragam lapangan Satpol PP DKI, terpilih sebagai yang terbaik.
"Tidak menduga, desain saya dan Vinka terpilih oleh panitia. Banyak berdoa saja sekarang dan fokus persiapan kuliah di UNJ," ucap Maria dan diamini Vinka.
Maria mengungkapkan, bayangan sosok petugas Satpol PP yang tegas dan humanis dalam menegakkan peraturan daerah dituangkannya dalam desain batik pucuk rebung dengan paduan warna merah dan krem.
"Kedua warna di dalam seragam dinas ini dipadu dengan Batik Pucuk Rebung," ucapnya.
Sementara Vinka mencurahkan ide seragam dinas lapangan Satpol PP yang tegas dan humanis dengan warna biru dongker serta krem, dipadu sentuhan motif Batik Betawi pada bagian kerah dan sepanjang kancing.
"Aparatur tegas diwakilkan dengan warna biru dongker dan humanis diwakili warna krim. Batik Betawi terlihat dari kerah dan sepanjang kancing," tutur anak bungsu dari tiga bersaudara yang tinggal di Jl Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dua sahabat ini mengaku, dari kecil memang sudah berkeinginan untuk menjadi perancang busana. Lumrah, apabila keduanya merintis pendidikan di jurusan tata busana saat ini.
"Orang tua juga mendukung cita-cita kami," kata Maria dan Vinka bersamaan.
Agak berbeda dengan Maria dan Vinka, motif desain hasil goresan Zuhdatus sedikit lebih unik. Gadis berkacamata ini memilih suasana Pasar Baru tempo dulu sebagai goresan batiknya dengan sentuhan warna putih tulang, sehingga terkesan kokoh tapi tentram.
Di dalam batik itu juga, sambung Zuhdatus, ada kombinasi gambar daun Semanggi dan kepala Ondel-ondel yang memiliki arti keberuntungan serta mengusir kekerasan dan kejahatan.
"Saya butuh waktu dua pekan untuk menggali ide. Semoga hasil desain ini merubah pandangan negatif warga terhadap sosok petugas Satpol PP
," tutur putri dari seorang guru TK ini.Zuhdatus, Maria dan Vinka, sudah menunjukkan kreativitas serta imajinasi melalui goresan rancang busana. Saat ini mereka sedang menanti, karya siapa yang nanti bakal dipilih oleh Gubernur Anies Baswedan untuk jadi seragam lapangan resmi Satpol PP DKI.