You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Peringatan HLUN ke-23, Pemprov DKI Jadi Tuan Rumah Lokakarya Kesehatan Lansia
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Peringatan HLUN ke-23, Pemprov DKI Jadi Tuan Rumah Lokakarya Kesehatan Lansia

Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-23, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi tuan rumah kegiatan lokakarya kesehatan lansia bertema "Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia, Menuju Terwujudnya Lansia Indonesia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif".

Sebuah kehormatan tersendiri,

Selain penyelenggaraan workshop, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan peluncuran pedoman untuk puskemas dalam program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi lansia dan panduan praktis untuk caregiver (pengasuh) dalam PJP bagi lansia.

Tim Tari Lansia Pasar Minggu Wakili Jaksel ke Tingkat Provinsi

Kegiatan Lokakarya kesehatan lansia tahun 2019 ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan Dr Nila Farid Moeloek; Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari; serta perwakilan pemerintah provinsi dari seluruh wilayah Indonesia, organisasi profesi, akademisi, dan LSM pemerhati lansia.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan terima kasih karena Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiatan di lokakraya berkaitan dengan kesehatan lansia di Jakarta.

“Alhamdulillah, sebuah kehormatan tersendiri buat kita untuk bisa menyambut para peserta dari berbagai wilayah di tanah air. Dan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional dalam bentuk workshop adalah sesuatu yang penting. Kita menyadari bahwa begitu berbicara tentang masyarakat lanjut usia. Maka sesungguhnya kita berbicara tentang hasil pembangunan manusia,” ujarnya mengawali sambutan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Jumat (5/7).

Anies menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki beberapa program khusus bagi penduduk lansia, salah satunya melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ). KLJ diberikan kepada masyarakat lansia yang secara sosial ekonomi memiliki keterbatasan, sehingga mereka mendapatkan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari, sekaligus perawatan kesehatannya. Selain itu, Anies juga menekankan kebijakan untuk selalu ‘jemput bola’ dengan cara mendatangi rumah-rumah, menginspeksi, dan memastikan bahwa setiap penduduk lansia tertangani kesehatannya dengan baik.

"Dan kami di Pemprov DKI Jakarta ingin menggariskan termasuk ke bank bahwa pelayanan Gold harus diberikan pada warga lansia. Merekalah golden customer. Jadi kalau warga lansia ingin mencairkan dananya maka antreannya akan didahulukan, justru diprioritaskan. Karena cara kita menghargai orang tua menggambarkan juga nanti bagaimana adab sebuah masyarakat," terangnya.

Lebih lanjut Anies menyampaikan, jumlah masyarakat lanjut usia di Indonesia pada tahun 2017 berjumlah sekitar 23 juta atau sekitar 9 persen dari total penduduk nasional. Jumlah tersebut diprediksi akan bertambah menjadi 27 juta penduduk lansia. Anies menyebut data dan prediksi jumlah penduduk lansia Indonesia patut disyukuri karena menunjukkan pembangunan manusia berada angka positif, atau dengan kata lain memperlihakan angka harapan hidup yang meningkat.

"Tapi, pekerjaan rumahnya kemudian bagaimana kita mengelola ini. Karena tanpa ada pengelolaan yang baik, perencanaan nasional yang baik, kita mungkin akan mengalami masalah-masalah yang dialami beberapa bangsa, yang sering disebut dengan istilah ‘the silvering society’. Karena masyarakat dengan porsi penduduk lanjut usianya besar. Kalau lanjut usia itu masa produktif sudah lewat, mereka yang masih produktif harus menyiapkan sebuah sistem jaminan sosial yang memastikan bahwa warga lanjut usia tetap memiliki kesejahteraan yang baik," ungkapnya.

Kolaborasi bersama lintas sektor dan lembaga tersebut diharapkan dapat menyusun inovasi baru dalam upaya pelayanan kepada masyarakat lanjut usia Indonesia.

"Saya harap ini peringatan yang benar-benar kita ingat bahwa masalah lansia harus kita siapkan solusinya dengan baik. Kita harus punya langkah-langkahnya sehingga hari lansia bukan jadi seremoni saja. Tapi hari lansia jadi sebuah peringatan bermakna yang membuat kita melakukan perubahan dalam cara kita melayani dan mengelola warga lanjut usia di tempat kita,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4267 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1820 personFakhrizal Fakhri
  3. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1617 personAnita Karyati
  4. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1604 personFakhrizal Fakhri
  5. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1569 personAldi Geri Lumban Tobing
KONTAK KAMI

Jl. Medan Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. II Jakarta
local_phone +62 21 3822356
email redaksi@beritajakarta.id

TAUTAN LAINNYA
Tentang Kami | Sitemap | Infografis

© copyright 2001 - 2025 All Rights Reserved

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik