Kredit dan Pembiayaan Bank DKI Tumbuh 5,86 Persen
Memasuki triwulan kedua tahun ini, kinerja PT Bank DKI mencatatkan sentimen positif.
Pertumbuhan kredit segmen UKM ditopang oleh pertumbuhan kredit mikro yang mencatatkan pertumbuhan 33,3 persen,
Hal tersebut ditunjukkan dengan realisasi total kredit dan pembiayaan sebesar Rp 29,53 triliun per Juni 2019 yang tumbuh sebesar 5,86 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp27,90 triliun.
Muhamad Abror dan Meliza Xaviera Putri Terpilih Jadi Abnon Jakarta 2019Plt Direktur Utama Bank DKI, Sigit Prastowo mengatakan, pertumbuhan kredit Bank DKI didorong oleh kredit pada segmen UMKM yang naik sebesar 18 persen tahun ini, dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,3 triliun.
”Pertumbuhan kredit segmen UKM ditopang oleh pertumbuhan kredit mikro yang mencatatkan pertumbuhan 33,3 persen. Hingga Juni 2019 pertumbuhan kredit mikro tercatat sebesar Rp 843 miliar,” ujarnya, Selasa (30/7).
Sigit mengungkapkan, hal ini sejalan dengan strategi Bank DKI yang fokus untuk mengembangkan penyaluran kredit kepada UKM.
"Pada 25 Juli lalu, perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit mikro secara massal kepada 250 peserta program pengembangan kewirausahaan terpadu (PKT)," jelasnya.
Selain penyaluran kredit, lanjut Sigit, dana tabungan Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,9 persen, dari Rp 8,1 triliun menjadi Rp.9,4 triliun pada akhir Juni 2019.
Pertumbuhan dana tabungan tersebut mendorong peningkatan rasio dana murah yang ditunjukkan dari komposisi CASA per Juni 2019 sebesar 54,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 50,9 persen. Sementara, total aset per Juni 2019 tercatat sebesar Rp 45,63 triliun.
Berbagai pencapaian kinerja bisnis tersebut, kata Sigit, telah mendorong realisasi pencapaian laba bersih Bank DKI per Juni 2019 yang tercatat sebesar Rp 372,13 miliar atau tumbuh 4,42 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 356,38 miliar.
"Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih per Juni 2019 yang tercatat sebesar 8,9 persen," tand
asnya.