Bioskop Rakyat Pertama, Gubernur Anies Resmikan Indiskop yang Hadirkan Kesetaraan Bagi Masyarakat Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya, berkolaborasi dengan PT. Kreasi Anak Bangsa (Keana Films-Production) serta Badan Ekonomi Kreatif Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) telah menuntaskan pembangunan Bioskop Rakyat yang berada di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara.
Jadi ini sebuah babak baru untuk membangun kesetaraan. Ini penting sekali, supaya warga Jakarta bisa memiliki ruang interaksi.
Bioskop rakyat Indoskop berkonsep “Edusinema, Ruang Kreatif, Kuliner Indonesia” ini diresmikan langsung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Senin (7/10) sore di Pasar Teluk Gong, Lantai 3, Jl. Teluk Gong Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
Bioskop Indiskop, Bentuk Nyata Kepedulian Pemprov DKI Terhadap Film NasionalDalam kesempatan ini, Gubernur Anies mengeapresiasi hadirnya Bioskop Rakyat “Indiskop” pertama di Jakarta. Dengan adanya Indiskop, diharapkan dapat menghadirkan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta, khususnya pra sejahtera, karena dapat menonton film di bioskop dengan harga terjangkau.
Bagi masyarakat Jakarta, tutur Gubernur Anies, Indiskop ini adalah salah satu ruang ketiga untuk berinteraksi dan mendapatkan hiburan yang dapat membangun rasa kebersamaan.
“Alhamdulillah hari ini Indiskop diresmikan di Teluk Gong. Ini sebuah babak baru, bukan hanya untuk bioskop yang ada di tempat ini, tapi babak baru bioskop untuk rakyat yang ada di Jakarta. Indiskop ini menjadi kesempatan bagi masyarakat Jakarta untuk bisa menonton di bioskop dengan harga yang terjangkau. Jadi ini sebuah babak baru untuk membangun kesetaraan. Ini penting sekali, supaya warga Jakarta bisa memiliki ruang interaksi. Dan begitu ada ruang interaksi, maka yang kita bicarakan sebagai perasaan kebersamaan dan kedekatan itu akan muncul lewat tempat-tempat seperti ini,” jelas Gubernur Anies, seperti dilansir dari PPID DKI Jakarta.
Gubernur Anies menambahkan, Pemprov DKI akan terus berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan, untuk menghadirkan Bioskop Rakyat Indiskop di seluruh wilayah Ibu Kota Jakarta.
“Karena itu, sekaligus kesempatan ini Pasar Jaya kita mulai setiap pasar kita dorong untuk bangun Indiskop ini. Jadi kita sebut, di tempat-tempat di mana tantangan sosial ekonominya tinggi, di situ kita mulai. Kalau itu bergerak, nanti kita dukung sama-sama, kita cari caranya, supaya lebih banyak mempromosikan tempat ini, termasuk ke sekolah-sekolah. Jadi bila di Jakarta bisa dikerjakan insya Allah bisa jadi contoh di tempat lain,” ujarnya.
Gubernur Anies juga berpesan agar pengelolaan Indiskop ini dilakukan dengan sebaik mungkin, termasuk dalam merawat dan mengelola fasilitasnya.
“Memulai yang baru itu tentu menantang, seperti kemarin prosesnya menantang sekali, termasuk penerimaan dari lingkungan (atau) kalangan pengguna pasar. Tetapi sesudah yang pertama, ini bisa menjadi rujukan. Karena itu, saya setuju sekali soal (menjaga) kebersihan, kerapian, dan ketertiban. Harga boleh murah, pengelolaan penuh dengan nuansa Indonesia, tapi begitu sampai kebersihan, tunjukkan tempat ini sama bersih dan modern dengan tempat-tempat lain yang harga tiketnya mahal,” pungkasnya.
Perlu diketahui, hadirnya Indiskop ini antara lain bertujuan untuk memberikan sarana akses menoton dan memperluas kesempatan menonton film bagi masyarakat kecil menengah; dan juga memberikan kesempatan bagi film Indonesia agar bisa makin dinikmati oleh masyarakat lebih luas.
Selain itu, bioskop rakyat ini sebagai nilai tambah ekonomi untuk sektor ekonomi kreatif dan UKM sebagai dampak dari banyaknya bioskop dan jumlah produksi film. Karena disetiap bioskop rakyat ikut disediakan tempat untuk berjualan bagi para UKM. Adanya bioskop Rakyat di Pasar Teluk Gong ini sendiri juga diharapkan bisa memberikan manfaat kepada penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Karena harga tiket yang dijual sendiri cukup murah dibandingkan dengan harga tiket bioskop pada umumnya.
Indiskop Teluk Gong ini diketahui terdiri dari 2 studio yang masing-masingnya ada 110 kursi penonton. Adapun harga tiket yang dijual kepada masyarakat di bioskop ini tergolong sangat murah. Di hari senin sampai dengan jumat harga tiket dijual dengan harga Rp.18.000,-. Sedangkan untuk di hari Sabtu dan Minggu tiket dijual dengan harga Rp.25.000,-. Selama masa sosialisasi kepada masyarakat film diputar sejak pukul 13.00 setiap harinya. Tingkat okupansinya di hari biasa memang masih cukup minim, tapi untuk di hari weekend okupansi masyarakat untuk menonton terlihat cukup tinggi.
Turut hadir dalam peresmian Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin; Kepala Bekraf, Teiawan Munaf; Direktur Utama Keana Films, Marcela Zalianti, para Pejabat Pemprov DKI Jakarta; serta para Tokoh Perfilman Indonesia. Pembangunan Indiskop ini turut didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.