Pemprov DKI-World Bank Adakan Lokakarya Perkotaan
access_time Senin, 16 Desember 2019 13:47 WIB
remove_red_eye 1898
person Reporter : Mustaqim Amna
person Editor : Toni Riyanto
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerja sama dengan World Bank mengadakan lokakarya South-South Knowledge Exchange Programme di Balai Kota DKI Jakarta.
Masukan berharga terkait pengelolaan kota besar
Lokakarya terbagai dalam dua sesi talk show, masing-masing yakni, Indonesia Metropolitan City Management, dan International Cities Experience on Metropolitan City Management. Perkuat Sister City, Pemprov DKI Tanda Tangani Program Kerja Sama dengan Moskow
Pelaksana Tugas (Plt) Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Suharti mengatakan, kegiatan tersebut menjadi ajang diskusi untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan antara kota-kota besar di Asia dan Afrika dalam mengatasi masalah-masalah perkotaan.
"Semua kota-kota besar di dunia memiliki tantangan tersendiri, termasuk di Jakarta. Untuk itu, kita juga memerlukan masukan-masukan agar ke depan Jakarta semakin maju dan baik," ujarnya, Senin (16/12).
Suharti menjelaskan, terdapat beberapa prioritas dalam lokakarya ini, khusunya terkait dengan transformasi perkotaan terintegrasi yang meliputi perumahan, transportasi, hingga pengendalian banjir.
"Melalui diskusi ini kita ingin ada feedback satu dengan yang lainnya unutk memberikan masukan-masukan berharga terkait pengelolaan kota besar," terangnya.
Ia menambahkan, perwakilan dari 10 kota besar di Asia dan Afrika juga akan belajar dari Jakarta dengan melihat langsung permukiman warga, baik di lokasi rumah tapak maupun rumah susun (rusun).
"Kalau dianggap baik mereka bisa ikut mengaplikasikan, sementara Jakarta juga siap menerima masukan-masukan," ungkapnya.
Sementara itu, World Bank Country Director Program Leader of World Bank, Philip E Karp menuturkan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 80 orang yang berasal dari 10 kota besar di Asia dan Afrika yakni, Daer es Salaam, Zanzibar, Nairobi, Kinshasha, Dakar, Cape Town, Johannesburg, Ho Chi Minh City, Chongqing, dan Madellin.
"Sementara dari Indonesia diikuti oleh perwakilan dari Kota Semarang, Solo, Bandung, Bogor, Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Denpasar, Palembang, dan Yogyakarta," ucapnya.
Menurutnya, para peserta lokakrya adalah representatif dari sektor pemerintah, seperti departemen transportasi, tata kota, dan sebagainya untuk belajar tentang kesuksesan Jakarta, dalam transformasi perkotaan dan juga untuk saling membagikan pengalaman.
"Kami juga akan berkunjung ke beberapa tempat, seperti pemukiman terutama tentang penanganannya, serta area pemukiman yang rawan banjir dan relokasinya. Kemudian, melihat aspek seperti risiko banjir, mengatasi masalah pada tembok pembatas laut, rumah pompa, perbaikan area kumuh, pendekatan pada komunitas terutama untuk perbaikan permukiman informal," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI dan Kedubes Prancis Gelar Seminar Manajemen Kota
access_timeKamis, 28 November 2019 20:00 WIB
remove_red_eye1323 personFolmer -
Ini Badan Publik Peraih Anugerah Informasi Publik
access_timeKamis, 14 November 2019 19:04 WIB
remove_red_eye2690 personFolmer -
PGRI Jakut Bakal Adakan Workshop untuk Guru TK
access_timeKamis, 21 November 2019 22:37 WIB
remove_red_eye1489 personBudhi Firmansyah Surapati -
KPAK Jakut Gelar Workshop Penanggulangan AIDS bagi ASN
access_timeSelasa, 29 Oktober 2019 20:43 WIB
remove_red_eye1652 personBudhi Firmansyah Surapati
Berita Terpopuler
indeks