You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Wayang Kulit Betawi SMJ Jadi Langganan Tampil di Museum Wayank Kota Tua
.
photo doc - Beritajakarta.id

Sanggar Mekar Jaya Rutin Tampilkan Wayang Kulit Betawi

Jika mendengar nama Wayang Kulit, mungkin banyak orang tahu itu adalah salah satu kesenian asal Jawa Tengah. Tapi, jarang yang tahu kalau ada juga Seni Wayang Kulit Betawi.

Dari banyak seni Betawi, Wayang Kulit Betawi jadi salah satu yang jarang tampil.

Lumrah, kalau memang sedikit yang mengetahui tentang Wayang Kulit Betawi. Sebab, seni ini jarang sekali ditampilkan di tengah masyarakat, berbeda dengan Wayang Kulit Jawa Tengah atau Wayang Golek Jawa Barat.

Meski kalah pamor dibanding seni serupa dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, namun upaya Sanggar Mekar Jaya (SMJ) untuk mempopularkan Wayang Kulit Betawi saat ini, patut diacungi jempol.

31.319 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu Saat Libur Nataru

Sanggar yang dipimpin Sukarlana (52), secara rutin sebulan sekali menampilkan pertunjukkan Wayang Kulit Betawi di Museum Wayang, kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.

"Dari banyak seni Betawi, Wayang Kulit Betawi jadi salah satu yang jarang tampil. Imbasnya, jadi kurang popular dibanding Wayang Kulit Jawa dan Wayang Golek Sunda, " ucap Sukarlana, Sabtu (11/1).

Diungkapkan Sukarlana, secara fisik bentuk Wayang Kulit Betawi tidak berbeda dengan Wayang Kulit Jawa. Namun, memang ukirannya tampak lebih kasar.

Nama tokoh punakawan Wayang Kulit Jawa dengan Wayang Kulit Betawi juga berbeda.

Versi Jawa Tengah maupun Timur, untuk para punakawan dalam pewayangan bernama Gareng, Petruk dan Bagong. 

Sedangkan untuk versi Betawi, sama dengan Wayang Golek Sunda, nama tokoh punakawannya yaitu, Astrajingga (Cepot), Dawala, dan Gareng.

"Bahasa yang saya gunakan juga terkadang dicampur-campur dengan bahasa Sunda, saat melakoni dalang Betawi," tuturnya.

Perihal lakon yang ditampilkan, terang Sukarlana, lakon pesan moral yang disesuaikan dengan kekinian, misalnya menjaga kebersihan lingkungan, gotong royong, dan lain sebagainya.

Dia berharap, kebijakan Pemprov DKI melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, yang memfasilitasi sanggar seni yang dipimpinnya tampil rutin setiap bulan di museum, bisa mengangkat pamor Wayang Kulit Betawi agar lebih dikenal masyarakat.

"Dengan sering tampilnya Wayang Kulit Betawi  di Museum Wayang, merupakan wujud komitmen Pemprov DKI Jakarta  melestarikan seni Betawi agar tidak punah," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 45 Personel Gulkarmat Jaksel Berhasil Padamkan Kebakaran di Lenteng Agung

    access_time22-04-2024 remove_red_eye5186 personTiyo Surya Sakti
  2. Derai Hujan Basahi Jakarta Hari Ini

    access_time21-04-2024 remove_red_eye2449 personFolmer
  3. Pasar Murah di Kelurahan Pasar Minggu Diserbu Warga

    access_time24-04-2024 remove_red_eye2211 personTiyo Surya Sakti
  4. Sembilan Kendaraan Ditindak di Kembangan

    access_time22-04-2024 remove_red_eye2196 personTP Moan Simanjuntak
  5. Pengelola Terminal Kampung Rambutan Lakukan Pembinaan Sopir Taksi Offline

    access_time22-04-2024 remove_red_eye2107 personNurito