You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Poktan Gang Hijau Asmat Hasilkan Minuman Segar dan Berkhasiat Dari Sayuran dan Toga
.
photo TP Moan Simanjuntak - Beritajakarta.id

Poktan Gang Hijau Asmat Produksi Minuman Kesehatan dari Sayur dan Toga

Keseriusan anggota kelompok tani (Poktan) Gang Hijau Asmat, RT 15/02, Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dalam pengelolaan urban farming patut diacungi jempol. Tidak hanya berhasil mengembangkan urban farming, kelompok ini mengolah hasil pertaniannya menjadi produk minuman kesehatan.

Kami belajar dan berkreasi sejak tahun lalu,

Ketua Poktan Gang Hijau Asmat, Latifah (52) mengungkapkan, poktan ini berdiri pada 2017 lalu. Berawal dari keinginan untuk memanfaatkan lahan di permukiman agar lebih memiliki daya guna. 

Puluhan Mahasiswa AIESEC Pelajari Urban Farming di Jakpus

"Tujuan awalnya menanam sayuran dan tanaman obat keluarga (Toga) dengan konsep urban farming di lingkungan. Kami belajar dan berkreasi sejak tahun lalu, untuk mengolah sayuran dan toga menjadi minuman yang memiliki khasiat buat kesehatan tubuh," ungkapnya saat ditemui di Balkot Farm, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/1).

Salah satu produk unggulan dan masih jarang ada di tempat lain yaitu produk minuman jus segar kale. Daun kale hasil dari panen urban farming di lingkungannya, diolah dengan cara diblender bersama buah nanas, lemon, dan madu.

"Daun kale itu kaya antioksidan, vitamin C, vitamin K dan bisa menurunkan kolesterol. Kita blender dengan nanas, lemon dan madu yang memiliki kandungan vitamin dan manfaat baik untuk kesehatan," jelasnya.

Rasa yang dihasilkan dari perpaduan bahan minuman tersebut sangat menyegarkan. Minuman ini dikemas dalam botol ukuran 250 mililiter, dan dijual dengan harga Rp 15 ribu per botolnya.

Tidak hanya itu, ada pula produk teh kembang teleng, minuman sachet temu lawak dan juga paket wedang uwuh asmat.

"Kalau yang dari tanaman toga itu kita keringkan dan dimasukin ke sachet, jadi tinggal dicampur air panas saja. Per bungkusnya dijual dengan harga Rp 5.000," ucapnya.

Dengan usaha dari Poktan ini, tidak hanya membuat permukiman di RT 15/02 Kelurahan Petukangan Selatan menjadi hijau, tetapi dapat juga meningkatkan perekonomian dari warga.

"Memang pemasarannya baru sekitar lingkungan rumah kita atau di grup-grup media sosial. Tapi kita terus akan memperluas pemasarannya," tandas Latifah.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Relaunching Sirukim, Jamin Kemudahan dan Akuntabilitas Akses Rusunawa

    access_time27-05-2025 remove_red_eye1523 personDessy Suciati
  2. Optimalisasi Layanan Publik, Pramono Kenalkan Fitur Baru JAKI

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1483 personDessy Suciati
  3. Rano Tegaskan Komitmen DKI Jamin Kesetaraan dan Kelola Keberagaman

    access_time27-05-2025 remove_red_eye1396 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Pramono-Rano Luncurkan 100 CCTV Keamanan Warga

    access_time28-05-2025 remove_red_eye979 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Komisi E Tinjau Proyek Rehabilitasi Empat Sekolah

    access_time28-05-2025 remove_red_eye979 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik