Musim Panen, Harga Beras Mulai Turun
Memasuki musim panen, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, mulai menurun. Rata-rata angka penurunannya Rp 200 per kilogramnya dari berbagai jenis. Bahkan diprediksi saat musim panen raya Maret mendatang, angka penurunannya bisa mencapai Rp 1.000 per kilogram.
Penurunan atau kenaikkan harga beras ini tidak ada kaitannya dengan BBM (bahan bakar minyak)
Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Beras DKI Jakarta, Nelly Sukidi mengatakan, penurunan harga beras sudah terjadi sepekan ini. Selain memasuki musim panen, penurunan juga dibantu adanya operasi pasar (OP) yang dilakukan Perum Bulog DKI, sejak November 2014 lalu. OP itu sendiri idealnya digelar 1-2 kali lagi, karena Maret mendatang akan panen raya. Sehingga stok beras secara nasional akan bertambah lagi.
Jakbar Siapkan Logistik Hadapi Banjir
Nelly Sukidi menyebutkan, harga beras jenis IR 1 semula Rp 9.700 dan kini turun menjadi Rp 9.500. Kemudian IR 2 Rp 9.300 menjadi Rp 9.100, IR 3 Rp 9.000 turun menjadi Rp 8.800. Sedangkan beras super masih sekitar Rp 9.800 per kilogramnya.
"Penurunan atau kenaikkan harga beras ini tidak ada kaitannya dengan BBM (bahan bakar minyak). Kalau musim panen, ya pasti harganya turun. Bahkan kalau panen raya penurunannya bisa mencapai Rp 1000 per kilogram," ujar Nelly, Sabtu (24/1).
Sementara, Kepala Bagian Pengembangan Pasar Induk Beras Cipinang, Eri Muhtarsyid menambahkan, pasokan beras yang masuk saat ini masih stabil. Setiap hari rata-rata pasokannya mencapai 3.000 ton. Sedangkan stok beras di gudang sekitar 36.060 ton.
"Pasokan beras masih stabil dan sangat untuk memnuhi kebutuhan warga ibu kota dan sekitarnya. Apalagi saat ini sudah mulai panen dan Maret terjadi panen raya, tentunya stok beras akan semakin melimpah," ujar Eri.