24 Sekolah di Jaktim Disiapkan untuk Penanganan COVID-19
Sebanyak 24 sekolah di Jakarta Timur disiapkan menjadi ruang isolasi bagi pasien Coronavirus Disease (COVID-19). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terus bertambahnya pasien baik di rumah sakit utama maupun rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Belum tahu kapan digunakannya,
Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Ade Yulia mengatakan, kebijakan ini mengacu pada Surat Kepala Dinas Pendidikan DKI No 4434/-1.771.1 tentang tindak lanjut Instruksi Sekda Provinsi DKI No 29 Tahun 2020 tentang penyediaan akomodasi dan fasilitas pendukung bagi tenaga kesehatan yang terlibat penanggulangan Covid-19 serta surat usulan dari camat/lurah tentang daftar sekolah yang akan digunakan sebagai ruang isolasi bagi pasien COVID-19.
"Untuk Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur ada 19 sekolah yang disiapkan," ujar Ade, Rabu (22/4).
Dinas Nakertrans dan Energi Temukan 281 Perusahaan Langgar Aturan Saat PSBBSementara Kepala Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, Gunas Mahdianto menuturkan, pihaknya menyiapkan lima sekolah untuk ruang isolasi bagi pasien COVID-19. Masing-masing yakni, SMK Unggulan MH Thamrin, SMKN 26, SMKN 66, SMKN 68, dan SMK Gifted School Cawang.
"Kami siapkan lima sekolah. Setiap sekolah disiapkan 100 tempat tidur lipat atau setiap ruang kelas hanya diisi empat orang," ujar Gunas.
Dikatakan Gunas, ruang yang akan dijadikan tempat isolasi merupakan gedung kosong dan baru. Sejauh ini pihaknya hanya diminta untuk melakukan persiapan.
"Belum tahu kapan digunakannya. Namun angka COVID-19 terus meningkat dan ini harus diantisipasi dengan menyiapkan tempat isolasi," tambah Gunas.
Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan pendataan sekaligus survei untuk menentukan sekolah mana yang tepat dijadikan ruang isolasi. Ini penting dilakukan agar tidak terjadi penularan dalam skala lebih besar lagi.
Sementara itu, pantauan di lapangan, kondisi SMK Unggulan Husni Thamrin di Jl Bambu Wulung, Bambu Apus, Cipayung, telah menyiapkan beberapa tempat tidur yang dilakukan oleh petugas gabungan dari unsur TNI/Polri, Satpol PP, Sudin Pendidikan, pihak sekolah serta petugas PPSU.
Setiap ruangan diisi dengan empat tempat tidur lipat untuk memperhatikan physical distancing. Di Jakarta Timur setidaknya disiapkan 24 sekolah sebagai tempat isolasi yang tersebar di 10 kecamatan.