Food Station Tetap Prioritaskan Kebutuhan Pangan Jelang Idul Fitri
PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) tetap memprioritaskan kebutuhan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri di tengah tingginya permintaan kebutuhan bahan pangan untuk bantuan sosial (Bansos) di tengah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19).
Dengan jumlah tersebut stok pangan dipastikan aman,
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi menjelaskan, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta di bidang pangan, pihaknya memiliki berbagai strategi untuk menekan angka inflasi di DKI Jakarta.
"Ini siklus tahunan yang selalu kita pelajari polanya. Pada momen Idul fitri memang kerap terjadi lonjakan permintaaan beraneka ragam kebutuhan pokok yang seringkali diiringi pula dengan lonjakan harga," ujar Arief, Senin (11/5).
PT Food Station Tjipinang Jaya Terus Bukukan Kinerja PositifUntuk itu, sambung dia, pihaknya menyiapkan 40 ribu ton stok beras sebanyak Food Station, 200 ribu ton stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, 2.000 ton bawang putih, 6.000 ton gula pasir, 1,5 juta liter minyak goreng, 5,7 liter susu UHT, 1.500 ton telur ayam, dan 1.000 ton tepung terigu.
"Dengan jumlah tersebut stok pangan dipastikan aman. Untuk menjaga kestabilan harga, BUMD pangan lainya juga bersinergi membantu, seperti PD Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta," katanya.
Ditambahkan Arief, berkat koordinasi yang baik antara TPID DKI Jakarta dengan TNI/Polri, situasi panic buying juga sejauh ini dapat dikendalikan.
"Satgas Pangan Mabes Polri melakukan pembatasan pembelian bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan mi instan," tandasnya.