Terkena Proyek Tol Becakayu, Warga Pilih Bongkar Sendiri Bangunan
Puluhan warga RW 10 dan RW 11 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, memilih membongkar sendiri bangunan rumahnya masing-masing, menyusul rencana pemerintah pusat yang akan melanjutkan proyek jalan tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu).
Ya memang lahan sudah dibebaskan untuk proyek tol Becakayu. Dari kecamatan sudah sosialisasi agar bangunan dibongkar sendiri karena rencananya besok dibongkar paksa
Tercatat sebanyak 54 bangunan yang dibongkar sendiri para pemiliknya setelah mereka menerima uang ganti rugi. Umumnya bangunan berbentuk semi permanen ini dijadikan rumah tinggal dan tempat usaha, seperti warung makan, warnet, bengkel hingga showroom mobil bekas.
Ramly (40), salah satu warga RT 02/10 mengaku sudah menerima uang pembebasan lahan sejak 1997 lalu. Selama proyek tol Becakayu mangkrak, ia mendirikan usaha cucian motor di lahan tersebut.
Pembebasan Lahan di Jaktim Masih Terkendala"Ya memang lahan sudah dibebaskan untuk proyek tol Becakayu. Dari kecamatan sudah sosialisasi agar bangunan dibongkar sendiri karena rencananya besok dibongkar paksa," kata Ramly, Selasa (3/2).
Sementara itu, Camat Makasar, Ari Sonjaya mengatakan, Rabu (4/2) besok pihaknya akan melakukan pembongkaran terhadap 376 bangunan yang berlokasi di bantaran Kalimalang.
Dari ratusan bangunan tersebut, sebagian sudah dibongkar sendiri oleh para pemiliknya. Sedangkan sebagian warga lainnya tetap bertahan karena mengaku belum memperoleh uang pembebasan.
"Yang pasti ada 376 bangunan yang harus kita tertibkan besok. Karena mereka sudah dibebaskan sejak 1997 hingga 2013. Bangunan ini ada di sepanjang bantaran Kalimalang. Mulai dari Pangkalan Jati hingga seberang Pasar Ciplak," ujar Ari.
Ari berjanji untuk mendata jumlah lahan yang belum dibebaskan. Selanjutnya data diserahkan kepada Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur, agar lahan tersebut segera dibebaskan.