You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kota Malang Ingin Tiru Sistem Parkir Jakarta
.
photo Jhon Syah Putra Kaban - Beritajakarta.id

Kota Malang Ingin Tiru Sistem Parkir Jakarta

Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menerapkan sistem parkir meter di ibu kota untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir diapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Bahkan, Walikota Malang M Anton bersama jajarannya langsung menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota untuk belajar meningkatkan PAD dari retribusi parkir, penataan transportasi, dan pelayanan publik.

PAD dari parkir kecil, cuma Rp 3 miliar. Sekarang kami naikkan jadi Rp 5 miliar. Padahal kalau sistemnya baik, bisa naik jadi 100 persen. Bisa Rp 10 miliar. Makanya pakai uang elektronik bagus sekali, ini salah satu inovasi

"Tadi ingin menimba ilmu dari Pak Ahok, sudah dijadwalkan bertemu di antaranya bagaimana Malang ingin menghasilkan peningkatan PAD dari retribusi parkir dan masalah transportasi dan pelayanan publik," ujar M Anton di Balaikota, Rabu (11/2).

Dikatakan Anton, dengan mencontoh sistem pembayaran elektronik dalam parkir meter yang telah diterapkan di Jakarta, diharapkan ke depan PAD kota Malang akan meningkat.

Ahok: DKI Akan Jadi Model Cashless Society

"PAD dari parkir kecil, cuma Rp 3 miliar. Sekarang kami naikkan jadi Rp 5 miliar. Padahal kalau sistemnya baik, bisa naik jadi 100 persen. Bisa Rp 10 miliar. Makanya pakai uang elektronik bagus sekali, ini salah satu inovasi," ungkapnya.

Sebelumnya, kata Anton, pihaknya juga telah meniru teknologi pajak yang diterapkan oleh Pemprov DKI saat dipimpin oleh Gubernur Joko Widodo.

"Ternyata saat diterapkan di kota Malang sangat luar biasa. 80 Persen peningkatan pajak secara online, satu tahun kami dapat Rp 100 miliar. Sekarang, kami ingin tambah PAD dari parkir. Kami lihat sistem elektronik biarpun belum efisien, tapi sangat bagus. Jadi kami ingin kolaborasi kan. Malang hampir sama dengan DKI," ujarnya.

Ia pun berharap Malang di masa mendatang dapat menjadi kota wisata yang lebih menarik lagi. Sebab, karakteristik Kota Malang dilihat dari kepadatan penduduk hampir serupa dengan Jakarta. Untuk itu, dia ingin belajar mengelaborasi manajamen pengelolaan kota dari Pemprov DKI.

"Malang juga kota wisata, kota pendidikan dan penduduknya banyak. Jadi kami ingin kolaborasikan. Malang hampir sama dengan DKI Jakarta. Jadi memang saya lihat penguraian kemacetannya bagus. Jakarta itu ibarat orang sakit sudah kronis. Nah, Malang belum tapi sudah ada penyakit. Kalau dibiarkan, bisa kronis juga pada 5-10 tahun ke depan," ungkapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1474 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1336 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1079 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1028 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye992 personDessy Suciati