You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dirjen Pendidikan Vokasi Kunjungi SMKN 27
.
photo Aldi Geri Lumban Tobing - Beritajakarta.id

Dirjen Pendidikan Vokasi Kunjungi SMKN 27 Jakarta

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Wikan Sakarinto mengunjungi SMKN 27 Jakarta, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (11/8). Dalam kunjungannya, Wikan didampingi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana dan jajaran, beserta Kepala SMKN 27.

Tiap tahun kurikulumnya disinkronkan dengan dunia usaha dan industri,

Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung dan memastikan kebijakan link and match antara vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sudah diterapkan oleh SMK atau tidak.

Pada kesempatan itu, Wikan melakukan peninjauan ke berbagai titik mengecek kondisi lingkungan sekolah seperti ruang-ruang praktik lima kejuruan yakni, Akomodasi Perhotelan, Tata Busana, Kecantikan Kulit dan Rambut, Tur dan Travel, serta Tata Boga.

Mengintip Jaket Pelindung Diri Hasil Karya Pelajar SMKN 27

Dikatakan Wikan, setelah melakukan roadshow ke banyak SMK yang ada di Indonesia, dia menilai kurikulum adalah syarat terpenting di dalam link and match, sudah sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja atau belum. Menurutnya, saat ini kurikulum di seluruh SMK di Indonesia terus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan industri.

"Tiap tahun kurikulumnya disinkronkan dengan dunia usaha dan industri. Ternyata hanya 20 persen yang menganggur. 80 persennya bekerja, terserap, atau kuliah," ujar Wikan.

Menurutnya, industri butuh sumber daya manusia (SDM) bahkan membuat kelas khusus di SMK. Untuk itu, seharusnya sekarang lulusan SMK bisa langsung diserap industri.

Dia menambahkan, maju tidaknya suatu negara sangat tergantung pada kualitas pendidkan vokasinya. Mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM ini punya target untuk memajukan seluruh jenjang pendidikan vokasi di Indonesia.

"Sistem kurikulum yang berbasis kompetensi serta tersambung dan sesuai (link and match) dengan industri ini mampu menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan profesional sesuai kebutuhan di dunia kerja saat ini. Link and match tidak hanya membekali lulusan SMK dengan kompetensi tinggi, tapi juga dapat meningkatkan soft skill siswa," kata Wikan.

Kepala SMKN 27, Erni Mawarni mengatakan, minat anak bisa disalurkan melalui SMK sehingga membuat peserta didik belajar dengan lebih menyenangkan dan tanpa keterpaksaan.

Menurutnya, orang tua siswa perlu menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk sukses tidak melulu masuk SMA favorit, namun bisa melalui SMK, apalagi didukung sesuai kegemaran atau minat (passion).

"Saya sebagai orang tua, ini timing-nya untuk masyarakat mengarahkan anak-anaknya masuk SMK. Di SMK itu lulus bukan hanya untuk bekerja tapi bisa kuliah dan berwirausaha," tandas Erni.

Dia menjelaskan, PPDB tahun ini peminat masuk SMKN 27 Jakarta sangat tinggi terbukti dari jumlah pendaftar yang mencapai 8.180 siswa, dari kuota 432 siswa atau 12 rombongan belajar.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1414 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1312 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1249 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1159 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1095 personFolmer