You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kepala Dinas Tata Air DKI, Agus Priyono
.
photo Wahyu Ginanjar Ramadhan - Beritajakarta.id

DKI Fokus Bebaskan Delapan Wilayah dari Banjir

Dinas Tata Air DKI Jakarta akan mengoptimalkan pagu anggaran senilai Rp 2,75 triilun untuk membebaskan delapan wilayah rawan banjir yang berada di daerah aliran barat, aliran tengah, dan aliran timur.

Yang kita prioritaskan di aliran barat yakni kawasan Trisakti dan Tarumanegara di depan Jalan S Parman. Kita akan coba, mudah-mudahan banjir bisa terkendali

Kepala Dinas Tata Air DKI, Agus Priyono mengatakan,‎ penanganan banjir di daerah aliran tengah, barat, dan timur menjadi program prioritas jajarannya tahun ini. Di daerah aliran barat, ada tiga wilayah yang akan dibebaskan dari banjir.

"Yang kita prioritaskan di aliran barat yakni kawasan Trisakti dan Tarumanegara di depan Jalan S Parman. Kita akan coba, mudah-mudahan banjir bisa terkendali," kata Agus Priyono, Kamis (12/2).

3 Rumah Pompa Pluit Dimaksimalkan Sedot Banjir

Selain itu, kata Priyono, wilayah rawan banjirlainnya yang akan dibebaskan yakni kawasan Jelambar. Kawasan tersebut merupakan daerah cekungan yang dikeliling Kali Sekretaris, Kali Angke, dan Kali Grogol. "Wilayah lainnya yang juga akan kita bebaskan dari banjir yaitu kawasan Greenvile, tepatnya di Taman Ratu, Jalan Panjang," jelasnya.

Di aliran tengah, lanjut Agus, pengendalian banjir akan dikonsentrasikan di kawasan Mampang, Kebon Baru, dan Bidara Cina. Khusus di kawasan Mampang, pihaknya berencana membuat sumur resapan dengan jumlah banyak agar ramp off air hujan bisa berkurang. "Daerah Kebon Baru pasti langganan banjir kalau Kali Ciliwung tinggi, begitu juga di Bidara Cina," terangnya.

Agus melanjutkan, di aliran Timur, penanganan banjir difokuskan di kawasan Kelapa Gading Barat dan Cawang. Di kawasan Kelapa Gading Barat, pihaknya akan menambahkan tiga unit pompa di Jalan Boulevard Barat, Artha Gading, dan Saluran Kali Betik. "Selain fokus di delapan daerah tersebut, kita juga bakal terus menormalisasi sungai dari hilir ke hulu‎. Setelah normalisasi kali dan sheetpile rampung, kita langsung lakukan pengerukan," ungkapnya.

Bersamaan dengan itu, ungkap Agus, pihaknya akan membuat folder di wilayah belahan utar‎a Jakarta yang 40 persen wilayahnya merupakan dataran rendah. Sementara di belahan Selatan yang 60 persen wilayahnya memiliki kontur tinggi, bakal dibangun drainase horizontal dan vertikal. "Kita juga akan bangun sumur resapan di beberapa tempat di belahan Selatan," tukasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pramono Anung Siap Ikuti Prosesi Pelantikan Sebagai Gubernur DKI

    access_time20-02-2025 remove_red_eye2663 personTiyo Surya Sakti
  2. Jakarta International Stadium Resmi Jadi Markas Persija

    access_time20-02-2025 remove_red_eye2213 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Alumni Menwa UPNVJ Tanam Mangrove di Hutan Angke Kapuk

    access_time22-02-2025 remove_red_eye1441 personNurito
  4. Kebakaran di Gedung Pasar Raya Blok M Berhasil Dipadamkan

    access_time19-02-2025 remove_red_eye1029 personTiyo Surya Sakti
  5. Ular Berbisa di Permukiman Jalan Kampung Bintaro Berhasil Dievakuasi

    access_time18-02-2025 remove_red_eye984 personTiyo Surya Sakti