Sekretaris Komisi D Apresiasi Pembangunan Kampung Susun Akuarium
Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas permukiman warga melalui penataan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, diapresiasi Sekretaris Komisi D DPRD DKI, Syarif.
Jadi ini tidak bersifat top down, kami pun apresiasi hal ini karena ini dari hasil dialog yang sangat panjang dengan warga,
Dikatakan Syarif, penataan Kampung Susun Akuarium yang merupakan bagian dari program Community Action Plan (CAP) 21 kampung di Jakarta, merupakan tanda keberpihakan Pemprov DKI Jakarta kepada masyarakat kecil.
"Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur Anies Baswedan atas komitmennya dalam menjalankan program kerja penataan 21 kampung yang diawali dari Kampung Akuarium ini," ujar Syarif, Selasa (18/8).
Anggota Komisi E Ini Bantu Alat Fogging dan Sprayer DisinfektanMenurutnya, penataan Kampung Susun Akuarium sudah dijalankan sangat komprehensif karena sejak awal prosesnya melibatkan warga setempat, untuk mentransformasikan segala kebutuhan warga dalam bentuk arsitektur pembangunan.
"Jadi ini tidak bersifat top down, kami pun apresiasi hal ini karena ini dari hasil dialog yang sangat panjang dengan warga," katanya.
Ia menilai, berdasarkan desain penataan Kampung Akuarium, pembangunan dua tower dengan lima lantai di lokasi tersebut bakal didirikan. Baginya hal itu sudah sangat baik mengingat sudah mengokomodir berbagai kebutuhan masyarakat, seperti rumah ibadah, area wisata bahari yang akan menghidupkan perekonomian warga serta meringankan beban penghuni dengan keputusan meniadakan lift sebagai akses turun naik.
"Idealnya memang tiga lantai, tapi lima lantai tanpa lift sudah cukup baik saya katakan. Sebab kita perlu perhatian juga proses perawatan, kalau kita digunakan lift untuk perawatan dapat membebani warga," ucapnya.
Selain itu, Syarif juga berharap agar proses pembangunan Kampung Akuarium bisa berjalan sesuai rencana kerja, yakni pembangunan sudah rampung atau sudah dilakukan serah terima kunci kepada para penghuni pada Desember 2021.
"Saya berharap seperti itu, meski kami minta dipercepat dua bulan dari rencana,paling tidak di September 2021 sebelum musim hujan warga sudah menerima kunci. Selanjutnya tinggal kita pikirkan untuk status kepemilikannya dalam hal ini bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman," tandasnya.