Sektor Vital di DKI Diminta Pakai Gas
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong sektor vital di ibu kota seperti transportasi, rumah susun hingga perkantoran dapat beralih menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) mulai tahun 2015. Untuk merealisasikan pengalihan itu, Pemprov DKI dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sepakat bekerja sama memperbanyak pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), utamanya di areal terminal bus.
Kita mau mendorong semua bus yang beroperasi di ibu kota beralih ke BBG
"Kita dan PGN sudah sepakat untuk perbanyak SPBG, memakai tanah-tanah di terminal bus. Kita mau mendorong semua bus yang beroperasi di ibu kota beralih ke BBG," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Kamis (26/2).
Jokowi Dorong Penggunaan Gas Bumi untuk Rumah TanggaPemprov DKI, lanjut Basuki, juga akan memasang pipa di seluruh rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di ibu kota. Pemasangan pipa gas ke rusunawa bertujuan membantu ekonomi warga dengan menghemat pengeluaran rumah tangga.
"Itu supaya orang tinggal di rusun lebih nyaman daripada orang tinggal di perumahan, karena tidak usah beli tabung gas dan itu (pipa) harganya murah," tuturnya.
Menurut Basuki, PGN telah memiliki rencana penyambungan pipa gas ke delapan rusunawa di ibu kota, salah satunya ke Rusunawa Daan Mogot dan Muara Baru. Ia juga berharap perkantoran dan pusat perbelanjaan di ibu kota menggunakan mesin genset berbahan bakar gas.
"Target PGN tahun ini tambah lagi sekitar delapan lokasi rusunawa yang terpasang pipa gas. Kita minta genset di perkantoran dan pusat perbelanjaan juga bisa beralih ke gas,“ tambahnya.