Dispusip DKI Gelar Tur Perpustakaan Dunia Secara Virtual
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta menggelar Sharing Knowledge bertajuk Library Tour Around the World secara daring, Kamis (26/11).
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi masyarakat di Indonesia bagaimana perpustakaan yang ada di berbagai negara
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 500 peserta yang terdiri dari, pustakawan Dispusip DKI Jakarta, guru, ibu rumah tangga, pelajar dan mahasiswa dari berbagai kota di seluruh Indonesia.
Pada kegiatan ini, peserta diajak untuk berkeliling mengunjungi lima perpustakaan yang berada di Turki, Amerika Serikat (Chicago dan Boston), Jerman, dan Mesir secara luring atau offline.
Dispusip-PKK DKI Jakarta Jalankan Inisiatif Keluarga Meringkas AksaraNarasumber yang memandu tur perpustakaan merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini tinggal di negara-negara tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Wahyu Haryadi mengatakan, mengetahui informasi tentang penyelenggaraan perpustakaan di mancanegara merupakan hal yang menarik karena bisa menyesuaikan diri dan mengikuti perkembangan perpustakaan di dunia.
Dia menilai, perolehan informasi mungkin bisa didapatkan melalui browsing internet atau media sosial, namun pengalaman menjelajah atau pengelolaan perpustakaan tentu hanya bisa didapatkan dengan mendatangi langsung atau melalui wawancara dengan para pelakunya langsung.
"Sehingga kita dapat pelajari bersama bagaimana sebuah perpustakaan di belahan dunia lain, melakukan layanan terutama di masa pandemi seperti ini. Kita juga bisa mendapatkan sudut pandang para pemustaka di luar negeri atas layanan perpustakaan yang mereka dapatkan," ungkap Wahyu.
Menurut Wahyu, pihaknya memiliki tantangan untuk bisa meraih kembali keterikatan para pemustaka yang sebelumnya bisa hadir secara fisik selama masa pandemi. Pengalaman dan informasi dari para narasumber di mancanegara sangat dibutuhkan untuk bisa meningkatkan kualitas layanan.
Secara teknis, narasumber menceritakan bagaimana pengalaman mereka saat berkunjung ke perpustakaan setempat dan menggambarkannya melalui dokumentasi berupa foto dan video.
"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi masyarakat di Indonesia bagaimana perpustakaan yang ada di berbagai negara
di luar negeri, memberikan inspirasi, dan hal positif yang dapat diterapkan untuk memajukan perpustakaan di Indonesia," tandas Wahyu.