Antisipasi Genangan, Kelurahan Batu Ampar Gunakan Alat Ukur Curah Hujan
Kantor Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, kini sudah memiliki alat ukur curah hujan berstandar nasional.
Sejauh ini curah hujan yang turun masih sekitar 12-15 mililiter per jam
Lurah Batu Ampar, Achmad Ruslan mengatakan, dengan alat ukur ini pihaknya bisa mengetahui intensitas curah hujan yang turun di wilayahnya sehingga 72 petugas PPSU dapat lebih cepat mengantisipasi apabila terjadinya genangan.
"Jika curah hujan tinggi, petugas PPSU langsung dikerahkan untuk mengecek kondisi Kali Induk dan Saluran Penghubung (Phb) Pasar Induk," ucap Ruslan, Selasa (22/12).
Pemprov DKI Jakarta Distribusikan Sarana Pendukung Hadapi Musim Hujan di Ibu KotaDiungkapkan Ruslan, apabila alat ukur menunjukkan curah hujan di atas 20 milimeter per jam maka ini dapat dikategorikan kondisi hujan lebat dan berpotensi menimbulkan genangan, terutama di wilayah RT 01, 03 dan 18 RW 03 serta sejumlah lokasi di RW 05 yang berada di dataran terendah dan dekat dengan bantaran Kali Induk dan Saluran Penghubung (Phb) Pasar Induk.
"Sejauh ini curah hujan yang turun masih sekitar 12-15 mililiter per jam. Sehingga masih dianggap standar karena tidak berpotensi menimbulkan genangan," kata Ruslan.
Menurut Ruslan, kondisi bagian hulu Saluran Penghubung Pasar Induk dan Kali Induk yang ada di wilayahnya saat ini telah dinormalisasi. Sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya genangan.
"Kami terus berupaya meminimalisir genangan saat puncak musim penghujan nanti," tandasnya.