Di tengah kondisi pandemi COVID-19, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, mengembangkan program ketahanan pangan dengan membuat ATM Beras.

Saat ini kami baru memiliki satu ATM Beras, yakni di RW 02,

Lurah Cilincing, Sugiman menuturkan, ATM Beras ini merupakan bentuk inovasi dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi lansia dan warga yang tidak mampu atau yang terdampak pandemi COVID-19.

"Saat ini kami baru memiliki satu ATM Beras, yakni di RW 02. Diluncurkan kemarin (Senin, 15/3) di Kantor Sekretariat RW 02 Kelurahan Cilincing. Diharapkan selanjutnya dapat menarik perhatian sekaligus membuka hati para donatur yang lain untuk membantu mengembangkannya. Semakin banyak ATM Beras yang dimiliki tentu akan semakin banyak warga penerima manfaat," ujar Sugiman, Selasa (16/3).

Sugiman mengungkapkan, ide membuat ATM Beras tercetus dari hasil musyawarah pengurus lingkungan untuk membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19.

"Dampak dari pandemi tentu dirasakan banyak pihak. Untuk membantu meringankan beban ekonomi warga, maka berdasarkan hasil Musyawarah Ketua RW, RT, kader Jumantik dan kader Dasawisma akhirnya didapatkan ide membuat ATM Beras untuk para lansia, jompo dan warga tidak mampu. Donaturnya adalah para pengurus RT/RW serta tokoh masyarakat," terangnya.

Sugiman menerangkan, para lansia dan warga tidak mampu mendapat akses beras dari ATM Beras tersebut sebanyak dua kali pengambilan dalam sebulan. Saat ini ATM Beras baru bisa melayani 50 orang yang terdiri dari tiga orang yang dipilih dari setiap RT. Setiap pengambilan beras, warga memperoleh tiga kilogram beras.

Layaknya mesin ATM pada umumnya, warga harus menempelkan kartu pada mesin untuk bisa memperoleh beras. Proses pengambilan beras ini diawasi oleh pengurus RT/RW.

"Di masa pandemi ini banyak masyarakat terdampak. Untuk itu pengurus RT/RW ingin membantu warga yang benar-benar membutuhkan untuk meringankan beban ekonomi mereka melalui ATM Beras ini. Harapannya, RW-RW yang lain bisa berinovasi seperti di RW 02 ini," tandasnya.