Gubernur Anies Berharap DMI Dorong Lebih Banyak Masjid Ramah Lingkungan di Jakarta
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri Pengukuhan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta Masa Khidmat 2020 - 2025 yang digelar secara hybrid di Ruang Pola Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/3).
Kami berharap kepengurusan DMI sekarang menempatkan masalah lingkungan hidup sebagai masalah penting,
Keseluruhan pengurus tersebut dikukuhkan secara langsung oleh Ketua Umum DMI sekaligus mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Gubernur Anies mengawali sambutannya dengan mengucapkan apresiasi atas kerja sama dan kolaborasi yang terbangun baik antara Pemprov DKI Jakarta dan Pengurus Wilayah DMI DKI Jakarta.
Masjid Jami Nurul Bahri di Pulau Sebira Disemprot Disinfektan"Alhamdulillah kita bersyukur, kerja bersama kita sangat baik, dekat, dan masalah yang kita hadapi di lapangan dapat cepat diselesaikan dengan komunikasi intensif serta jajaran yang responsif, semoga ke depan kita semakin solid," ucap Gubernur Anies, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut Gubernur Anies berharap para pengurus yang baru saja dikukuhkan ini mampu mendorong tema yang menjadi perhatian Jakarta dan juga dunia, yakni pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, di mana dapat diwujudkan melalui masjid-masjid yang dikelola secara ramah lingkungan.
"Kami berharap kepengurusan DMI sekarang menempatkan masalah lingkungan hidup sebagai masalah penting untuk diselesaikan. Kontribusi masjid di dalam pengelolaan lingkungan menjadi amat penting," pesannya.
Gubernur Anies juga berharap semakin banyak masjid di Jakarta yang menerapkan program ramah lingkungan.
"Mudah-mudahan makin banyak lagi masjid di Jakarta yang masuk ke dalam masjid ramah lingkungan. Dengan begitu pengelolaannya pun bisa menjadi contoh, sehingga akan mengajak masyarakat sekitar untuk juga ramah lingkungan, sekaligus menjadi referensi untuk masjid-masjid di tempat lain," lanjutnya.
Gubernur Anies memberikan contoh pemanfaatan air di masjid yang dapat dikelola dengan bijak. Misalnya air bekas wudhu untuk menyiram tanaman ataupun dimanfaatkan untuk keperluan lain.
"Di masjid, kita memanfaatkan air, dan pemanfaatan air di Jakarta merupakan salah satu barang yang ada unsur kelangkaannya. Apalagi di tempat yang air bersihnya terbatas, sehingga ini perlu ada solusi. Dan kami di DKI sudah menyiapkan panduannya, dan kami siap berkolaborasi lebih lanjut," paparnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta mendukung dan memberikan bantuan untuk seluruh rumah ibadah semua agama dalam bentuk Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI).
"Di DKI, kita membantu semua rumah ibadah, semua agama dalam program BOTI, nilainya 2 juta per bulan untuk tempat ibadah besar seperti masjid dan 1 juta untuk tempat ibadah yang kecil. Begitu juga para pekerja agama, mereka mendapatkan bantuan 500 ribu. Jadi harapannya ini menjadi salah satu pendukung kegiatan keagamaan. Dan kita ingin semua merasakan kesetaraan dalam beribadah di Jakarta," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mendukung penuh kolaborasi antara Pemprov DKI dan DMI Wilayah Provinsi DKI Jakarta, sekaligus berpesan bahwa masjid ke depan akan menghadapi tantangan yang lebih banyak. Sehingga masjid dan para pengurusnya harus ikut membuat solusi, termasuk masalah lingkungan.
"Masjid harus kita makmurkan, tapi lebih penting kita makmurkan masyarakatnya, Saya ucapkan terima kasih atas bantuan partisipasi dan pembinaan masjid di DKI Jakarta," tutup Jusuf Kalla.