Pembuatan Embung Belibis Sudah 70 Persen
Pembuatan Embung Belibis di belakang Rusun Lokbin Semper, RW 04, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara terus dikebut pengerjaannya. Pembuatan embung yang berfungsi sebagai pengendali banjir di kawasan tersebut kini sudah mencapai 70 persen.
Alat berat yang dikerahkan meliputi dua unit amphibi, tiga unit ekskavator milik SDA, dan satu unit ekskavator milik swasta,
Kepala Satuan Pelaksana Sumber Daya Air (Satpel SDA) Kecamatan Cilincing, Tjahyono Budi Setiawan menuturkan, pembuatan Embung Belibis sudah dilakukan sejak 24 Oktober 2020 dan ditargetkan rampung pada April 2021.
"Saat ini pengerjaannya sudah 70 persen. Kendala yang dihadapi karena di sekitar lokasi terdapat pipa gas milik Pertamina. Kami terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak Pertamina terkait solusinya," ujar Tjahyono, Kamis (25/3).
Pembuatan Embung Rawa Malang Capai 40 PersenDikatakan Tjahyono, dalam pengerjaan pembangunan Embung Belibis, pihaknya berkolaborasi dengan CSR sejumlah perusahaan, yakni PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Justus Sakti Raya, PT Komatsu Indonesia, dan PT Superkrane Mitra Utama Tbk. Embung Belibis dibangun di lahan seluas 3,8 hektare dan terhubung dengan Kali Gubuk Genteng dan Kali Sepatan yang muaranya ke Cakung Drain.
"Lebar DAM lima meter dengan kedalamannya 1,5 meter. Sementara kedalaman embung sekitar enam meter," katanya.
Sejumlah alat berat dioperasikan untuk melakukan pengerukan lumpur, merapikan embung, dan pembentukan DAM atau bendungan.
"Alat berat yang dikerahkan meliputi dua unit amphibi, tiga unit ekskavator milik SDA, dan satu unit ekskavator milik swasta. Kemudian, petugasnya terdiri dari dua operator dari swasta dan 10 personel Satpel SDA Cilincing," tuturnya.
Ditambahkan Tjahyono, pembangunan Embung Belibis bertujuan mengatasi banjir di sekitar kawasan tersebut serta diharapkan dapat menampung air lebih banyak di area sekitar. Direncanakan pula Embung Belibis bisa menjadi ekowisata atau tempat interaksi warga.
"Rencananya akan tersedia jogging track, kawasan kuliner, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di area tersebut," tandasnya.