Bangganya Fazlurrahman Jadi Duta Imam Tarawih
Terpilih menjadi salah satu dari 100 Duta Imam Tarawih menjadi kebanggaan tersendiri bagi Muhammad Fazlurrahman Anshar (30). Ya, Fazlurrahman menjadi salah satu Duta Imam Tarawih yang berasal dari Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Mudah-mudahan program ini bisa berjalan setiap tahun,
Ia menceritakan, keikutsertaannya dalam program Duta Imam Tarawih bermula dari informasi terkait Duta Imam Tarawih yang ia peroleh dari media sosial. Ditambah salah satu temannya juga mengajaknya untuk mendaftar program tersebut.
"Saya mendaftar dan mengikuti seleksi program Duta Imam Tarawih. Dengan bismillah saya mengikuti program ini. Alhamdulillah lolos mengikuti seleksi dan terpilih menjadi salah satu Duta Imam Tarawih," ujar Fazlurrahman, Selasa (4/5).
Guru Ini Bangga Bisa Jadi Bagian Duta Imam TarawihPria kelahiran Makassar, 9 Juli 1991 yang lalu ini mengungkapkan, mendalami ilmu Agama Islam dan dakwah sudah ia jalani selama bertahun-tahun. Ia mengatakan, sejak kecil dirinya mempunyai minat dan ketertarikan untuk mempelajari lebih jauh tentang Islam. Terlebih ia dididik oleh orang tuanya untuk selalu dekat dengan agama Islam.
Fazlurrahman menceritakan, dirinya sempat menempuh pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, selama tujuh tahun. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Dakwah. Ia pun melanjutkan pendidikan S2 di International University of Africa (Sudan) dengan jurusan yang sama.
"Saya lebih fokus menghapalkan Alquran ketika kuliah S1 dan S2. Lalu, saya mulai berdakwah di masyarakat tahun 2013. Di situ saya sudah mulai berdakwah ke anak-anak muda usia SMP, SMA, MAN. Mengajak mereka untuk lebih dekat dengan Alquran," tuturnya.
Kesehariannya kini ia jalani dengan berbagai aktivitas. Sehari-hari Fazlurrahman berprofesi sebagai dosen di Universitas Mercu Buana Jakarta mengajar Pendidikan Agama Islam serta Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Prodi STAI Al Hidayah Bogor, Ketua Pembina MHI Qur'anic School, serta sebagai Wakil Direktur Markaz Hijrah Indonesia di bawah Yayasan Amanah Hijrah Indonesia.
"Aktivitas keseharian saya mengajar dan berdakwah di masjid, pesantren, serta mengajar di kampus dan berbagai komunitas agama Islam. Saya fokus mendakwahkan Alquran dalam keseharian saya," terangnya.
Fazlurrahman bangga bisa menjadi bagian dari program Duta Imam Tarawih yang merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta dan Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an (LBIQ) Provinsi DKI Jakarta. Melalui program ini banyak manfaat yang ia rasakan, antara lain menambah ukhuwah islamiyah dan persaudaraan di antara duta imam yang terpilih serta bisa menjalin silaturahmi dengan banyak pengurus DKM yang ada di DKI Jakarta.
"Sangat senang dan bersyukur dengan adanya program ini. Berterima kasih kepada jajaran Pemprov DKI telah mengadakan program Duta Imam Tarawih. Mudah-mudahan program ini bisa berjalan setiap tahun. Tidak hanya untuk skala daerah tetapi juga sampai skala nasional," ucapnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan ibadah salat berjamaah di masjid pada masa pandemi COVID-19 memberikan perasaan tersendiri baginya. Walaupun demikian, ia tetap menjalani tugasnya sebagai imam dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas serta dengan ikhtiar dan keyakinan melalui protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan. Ia juga merasakan suasana masjid di Ramadan tahun ini sudah mulai kembali seperti sebelum pandemi karena salat berjamaah kembali dilaksanakan. Menurutnya, banyak masjid di masa pandemi ini yang juga sudah menerapkan prokes yang ketat dan ini patut diapresiasi.
"Saya merasakan tahun ini suasana masjid kembali seperti sebelum pandemi karena tahun kemarin tidak ada salat berjamaah. Masjid banyak yang ditutup karena COVID-19 yang begitu masif penyebarannya. Sekarang sudah mampu ditekan penyebarannya sehingga masjid sudah kembali lagi dan banyak saya lihat ramai dengan jamaah. Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.