Awak Bus AKAP Menolak Direlokasi
Sekitar 200 awak bus antar kota antar provinsi (AKAP) menggelar unjuk rasa di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (18/3). Dalam aksinya mereka menolak direlokasi ke Terminal Pulogebang yang akan diresmikan Rabu (25/3) mendatang.
Aksi unjuk rasa ini melibatkan 69 PO bus. Kami menolak dipindahkan ke Terminal Pulogebang
Penolakan relokasi disuarakan lantaran belum tersedianya akses keluar masuk Terminal Pulogebang serta tidak adanya jaminan keamanan dan kenyamanan bagi awak bus dan calon penumpang.
"Aksi unjuk rasa ini melibatkan 69 PO bus. Kami menolak dipindahkan ke Terminal Pulogebang," kata Parman (48), salah satu peserta aksi, Rabu (18/3).
Jalan Alternatif Seberang Terminal Pulogebang Diminta DibukaParman mengatakan, seluruh awak bus AKAP bersedia direlokasi ke terminal terbesar di Asia Tenggara itu apabila seluruh sarana dan prasarana dilengkapi serta ada jaminan keamanan.
Kepala UPT Terminal Pulogebang, A Raun Sitanggang menyebutkan, relokasi bus AKAP ke Terminal Pulogebang merupakan kebijakan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta. Pihaknya hanya menyiapkan sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang operasional terminal. Saat ini sarana dan prasarana sudah cukup memadai.
"Mereka kan belum ikut ujicoba trayek, kenapa takut macet, sepi penumpang dan sebagainya. Di sini setiap hari ada 40 bus AKAP beroperasi, tidak ada yang ngeluh. Kalau mereka akan bertahan di Terminal Rawamangun, biar Dinas Perhubungan yang mengambil tindakan," ujar Raun.