Atasi Kemacetan, Lalin Tendean-Ciledug Direkayasa
Pembangunan jalan layang terpanjang Tendean-Ciledug (9,3 kilometer) untuk Transjakarta Koridor XIII berimbas pada kemacetan panjang lantaran penyempitan jalan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan melakukan rekayasa jalan.
Maklum adanya saja, karena sebagian dipakai untuk area kerja dan alat berat
Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Priyanto, memohon maklum pada pengguna jalan atas kemacetan tersebut. Sebab, sebagian jalan digunakan untuk area kerja proyek pembangunan jalan layang.
"Maklum adanya saja, karena sebagian dipakai untuk area kerja dan alat berat," katanya Jumat (20/3).
Bangun Jalan Layang Transjakarta, DKI Siapkan Rp 2,5 TMenurut Priyanto, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pelaksana proyek dan kepolisian untuk merekayasa jalur yang dari Tendean menuju Ciledug dengan melalui jalan alternatif. Pengendara dari Tendean diarahkan melalui Jalan Wijaya 1-Santa-Ciranjang-Jalan Wolter Monginsidi. Sedangkan sebaliknya dari arah Ciledug bisa memalui Jalan Joglo-Swadama-Supeno menuju Jalan Gatot Subroto.
"Bagi para pengendara bisa melalui jalan alternatif supaya tidak terjebak kemacetan panjang," imbaunya.
Selain itu, pihaknya juga sudah meminta kepada pihak pelaksana proyek untuk sosialisasi melalui spanduk, dan itu akan dipasang pada 30 titik strategis.
"Sebelum pengguna masuk Jalan Tendean bisa baca jadi melalui jalur lain," katanya
Sudin Perhubungan Jakarta Selatan juga menyiapkan ploting 10 personel pada setiap titik, salah satunya di Kebayoran Lama, Taman Puring, Wolter Monginsidi hingga Tendean. Itu juga belum termasuk tambahan personel dari Polres Jakarta Selatan yang sudah dikoordinasikan pihaknya.
"Petugas kami akan mengatur pengendara yang ada hambatan dan gangguan," tandasnya.