Hadiri Hari Bhakti Adhyaksa ke-61, Gubernur Sebut Vaksinasi di Jakarta Dikerjakan dengan Pendekatan Gerakan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 yang diperingati dengan kegiatan Adhyaksa Peduli Vaksinasi di Rumah Sakit Umum Adhyaksa, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (10/7). Dalam kegiatan vaksinasi yang diikuti oleh anggota Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta bersama masyarakat tersebut, Gubernur Anies mengajak hadirin untuk bersyukur telah diberikan kesehatan di masa pandemi yang menantang seperti sekarang.
Menjadi gerakan yang bukan hanya program
"Di suasana pandemi ini ketika kita mensyukuri sehat itu dalam arti yang sesungguhnya, karena banyak sekali di antara kita. Di Jakarta saja ada 102 ribu orang yg berstatus positif Covid atau kita sebut kasus aktif. 102 ribu bukan angka kecil, karena di Jakarta paling besar hanya 27 ribu, Kali ini empat kali lipat dari yang kita hadapi, karena itu kita benar-benar mensyukuri kita terlindungi," ucap Gubernur Anies membuka sambutannya, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur Anies juga menyebut bahwa vaksinasi yang dikerjakan di Jakarta dilakukan dengan pendekatan gerakan. Maka dari itu Gubernur Anies juga mengajak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk menjadikan program vaksinasinya dilakukan dengan pendekatan gerakan, di mana melibatkan seluruh kalangan untuk terlibat.
Luncurkan Mobil Vaksin Keliling, Gubernur Anies Berharap Daya Jangkau Vaksinasi Bertambah Bagi Warga Jakarta"Gerakan vaksinasi seperti namanya harus menjadi gerakan yang bukan hanya program. Kalau program hanya dilakukan oleh unsur tertentu, kalau gerakan dia dikerjakan oleh seluruh kalangan sebagai kegiatan semesta," jelasnya.
"Itulah sebabnya kami di Jakarta mendorong sekali sesuai arahan presiden bahwa di akhir Agustus Jakarta harus sudah memvaksin 7,5 juta orang dewasa. Alhamdulillah kita sudah vaksin 5,3 juta sehingga di akhir Agustus ini sudah tercapai. Ini semua berkat keja kolektif kolosal termasuk dari Kejaksaan Agung," tambahnya.
Selain dikerjakan dengan pendekatan gerakan, kegiatan vaksinasi juga harus mempertimbangakan dua unsur antara lain supply dan demand, di mana kedua unsur ini harus seimbang dan dikerjakan sama baiknya. "Vaksinasi ada dua unsur, supply dan demand. Supply menyiapkan vaksinnya tenaga vaksinasinya, tempatnya, dan
demand menggalang orang untuk hadir vaksinasi," tuturnya.Anies juga mengucapkan apresiasi untuk Kejaksaan Tinggi dan berharap kerja kolaborasi, khusunya untuk vaksinasi warga Jakarta dapat dilanjutkan. "Izinkan kami ucapkan terima kasih dan apresiasi, Kita terima kasih kepada Kejaksaan Agung yang telah ikut serta di dalam melakukan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta pada pagi ini. Kerja kolaborasi ini akan diteruskan untuk berikan manfaat," tandasnya.