Pemasangan Rumput Diuji Coba di Lapangan Utama JIS
PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dengan kerja sama operasional (KSO) pelaksana proyek Jakarta International Stadium (JIS) melakukan uji coba pemasangan rumput di lapangan utama. Melalui uji coba ini diharapkan stadion utama JIS sudah bisa dimainkan (play-able) pada penghujung tahun ini.
Daya serap air yang baik
Project Manager JIS, Arry Wibowo mengatakan, akselerasi pembangunan JIS terus dilakukan. Salah satu milestone terdekat yakni pemasangan rumput hybrid di lapangan utama.
Sebelum menggelar rumput hybrid di lapangan utama, didahului dengan pengerjaan konstruksi lainnya untuk memperkuat struktur lapangan sekaligus memenuhi standar Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Dua Lapangan Latih di JIS Bisa Digunakan Mulai 9 September 2021"Pengerjaan harus didahului dengan uji coba pemasangan rumput. Sebelum digelar rumput, lapangan utama dibuat batu split dan di bawahnya banyak sekali jaringan utilitasnya. Gunanya, agar pada saat hujan lapangan tidak becek, karena bisa menyerap dalam hitungan detik. Lalu ada penyiraman otomatis melalui sprinkler untuk menjaga standar FIFA yang harus kita penuhi. Alhamdullilah saat ini sudah bisa kita lakukan uji coba pemasangan," ujarnya, Senin (20/9).
Menurutnya, lapangan utama juga memiliki beberapa struktur seperti Geo Textile (Geotekstil) non-Woven. Ini merupakan sebuah jenis Geo Textile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain.
"Fungsinya, pada pekerjaan tanah seperti mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak," terangnya.
Arry menjelaskan, selain sebagai stabilisator, Geo Textile non-Woven juga berfungsi sebagai separator atau pemisah untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material lainnya, mencegah naiknya lumpur ke sistem pengerasan, agar tidak terjadinya pumpin effect yang akan mudah merusak pengerasan.
Kemudian, Geo Textile non-Woven juga berfungsi mempermudah proses pemadatan sistem perkerasan dan penyaring (filter) untuk mencegah terbawanya partikel-partikel tanah yang ada pada aliran air.
"Salah satu kelebihan Geo Textile non-Woven adalah dapat membuat air melewati Geo Textile tetapi partikel tanah tertahan, hal ini karena Geo Textile non-Woven memiliki sifat permeable atau tembus air. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada proyek-proyek subdrain atau drainase bawah tanah," ungkapnya.
Sama halnya, lanjut Arry, dengan dua lapangan latih yang sudah memenuhi syarat standar FIFA dan siap digunakan pada bulan ini juga akan menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami. Komposisinya, lima persen adalah rumput sintetis asal Italia berjenis Limonta dan 95 persennya rumput alami dengan jenis variestas Zoysia Matrella yang didatangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah.
"Kelebihan rumput hybrid, lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan hanya menggunakan rumput natural yakni hanya 300 jam pertandingan," bebernya.
Ia.menambahkan, rumput hybrid memiliki daya serap air yang baik. Artinya, air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput. Sesuai standar FIFA, genangan air di lapangan JIS dirancang tidak lebih dari 10 detik.
"Penggunaan rumput hybrid ini memungkinkan JIS menghelat dua pertandingan dalam satu hari di pertandingan resmi berstandar FIFA," tegasnya.
Selain itu, penggunaan rumput hybrid JIS berdasarkan pada hasil studi banding dengan sejumlah negara yang telah memiliki stadion berstandar FIFA, seperti di Singapura, Inggris, dan Spanyol.
Benefit lainnya, penggunaan rumput hybrid membuat biaya pemeliharaan lebih efektif. Hal tersebut juga merupakan rekomendasi FIFA. Keunggulan lainnya dan menjadi pertimbangan utama, rumput hybrid sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir.
"Lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta. Terlebih lagi, rumput hybrid akan menjadi tren lapangan sepak bola modern di masa depan. Itu sebabnya, Jakpro memilih menggunakan rumput hybrid di JIS," tandasnya.