Dinas Nakertrans dan Energi-BP2MI Adakan Pelatihan Bahasa Jepang
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Nakertrans) dan Energi berkolaborasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi DKI Jakarta mengadakan Pelatihan Kejuruan Bahasa Jepang.
Bekerja atau magang ke Jepang
Pelatihan yang berlangsung di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan ini diikuti 40 peserta yang telah terpilih melalui serangkaian seleksi seperti tes tertulis, wawancara dan tes kesehatan awal (pre-medical). Pelatihan berlangsung secara virtual (daring) selama 60 hari kerja dengan durasi lima jam setiap harinya.
Kepala Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan para pencari kerja memperoleh keterampilan dan meningkatkan kompetensi di bidang Bahasa Jepang.
40 Peserta Ikut Pelatihan Kerja di PPKKPL Condet"Pelatihan ini menjadi bekal mereka untuk bisa bekerja atau magang ke Jepang," ujarnya, Senin (20/9).
Andri menjelaskan, pelatihan diselenggarakan menggunakan standar yang ketat sesuai dengan persyaratan perusahaan pengguna (user) di Jepang.
"Melalui pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap mental yang positif dan disiplin tinggi bagi para pesertanya, sebagai bekal yang kuat untuk kelak dapat bekerja atau magang di Jepang. Maka itu, dibutuhkan keseriusan dan komitmen diri sendiri untuk keberhasilannya," terangnya.
Menurutnya, kiat-kiat Jakarta untuk bangkit dari pandemi salah satunya mengedepankan pendekatan kolaborasi dalam setiap program pembangunan. Terlebih, Plus Jakarta menunjukkan Jakarta sebagai kota kolaborasi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memilih untuk melihat pembangunan di Jakarta sebagai kesempatan berkiprah bagi semua, mengajak semua elemen masyarakat untuk terlibat berkarya di kotanya.
"Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah ikut mengambil tanggung jawab untuk bersama mengurus, menjaga dan merawat Jakarta. Harapannya, kolaborasi semua sumber daya bisa digunakan untuk memajukan Jakarta termasuk sumber daya manusianya, secara khusus dapat meningkatkan kesejahteraan para peserta pelatihan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat, Benny Rhamdani menyampaikan peluang kerja di luar negeri sangat terbuka dan menjanjikan.
"Dari sisi penghasilan rata-rata untuk jabatan perawat dan caregiver atau perawat orang tua di Jepang kisaran gajinya sebesar Rp 25 juta," bebernya.
BP2MI, lanjut Benny, berkomitmen memberikan dukungan peningkatan profesionalisme, kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan di masing-masing negara penempatan.
"Kita memiliki keunggulan dari negara-negara lain mulai dari ulet, pekerja keras, ramah, sopan hingga cepat beradaptasi. Namun demikian, kita masih perlu meningkatkan kemampuan bahasa dan
skill supaya dapat menembus peluang kerja di luar negeri," urainya.Ia menambahkan, BP2MI menyambut baik kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Nakertrans dan Energi. Kolaborasi ini diharapkan akan membangun kesadaran pemerintah daerah lain untuk menyiapkan para tenaga terampil dan profesional yang akan bekerja ke luar negeri.
"BP2MI mengapresiasi inisiasi upaya Pemprov DKI Jakarta mendukung program-program perlindungan pekerja migran Indonesia. Berbagai upaya itu menjadi bukti nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta memberikan perlindungan bagi pekerja migran dan keluarga," tandasnya.