Yanti Senang Anaknya yang ODGJ Bisa Divaksin COVID-19
access_time Selasa, 12 Oktober 2021 14:29 WIB
remove_red_eye 1315
person Reporter : Nurito
person Editor : Budhy Tristanto
Setelah dibujuk akhirnya anak saya mau divaksin
Nafas panjang dihembuskan Yanti Susanti. Perasaan membuncah saat mengantarkan anak perempuannya yang mengalami gangguan jiwa ikut vaksin di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (12/10), sirna sudah.
Puskesmas Ciracas Bagikan Quotes ke Pengunjung
Perempuan berusia 52 tahun mengaku, dirinya sempat gelisah dan risau karena anak perempuannya yang mengidap ODGJ belum disuntik vaksin COVID-19. Menurut Yanti, anaknya yang bernama Dian itu selalu menolak dan berontak sewaktu diajak ke puskesmas untuk vaksin. Beruntung, hari ini sang anak mau untuk divaksin di Puskesmas Ciracas. Itu pun setelah dirinya membujuk dengan lembut dan sabar.
Sepanjang perjalanan dari rumahnya di RT 10/12 Gang Beriman 2, Kelurahan Cibubur menuju Puskesmas Kecamatan Ciracas, perasaan gelisah dan was-was masih menggayut dalam benak Yanti. Dia takut, apabila anaknya nanti kembali berontak dan menolak divaksin saat tiba di lokasi.
Kegelisahan Yanti terbukti. Sang putri kembali berontak ketika ingin disuntik vaksin di ruang layanan kesehatan jiwa, lantai dua Puskesmas Kecamatan Ciracas. Bersama dengan tenaga kesehatan Puskesmas, Yanti terus merayu dan membujuk anaknya. Upaya itu tak sia-sia, Dian, sang putri yang mengalami gangguan jiwa itu pun akhirnya berhasil divaksin dosis pertama hari ini.
"Sudah lama saya selalu kepikiran, anak saya yang namanya Dian ini selalu menolak divaksin. Alhamdulillah, sekarang lega, setelah dibujuk akhirnya anak saya mau divaksin," ucap Yanti, dengan wajah sumringah.
Dituturkan Yanti, putri sulungnya yang berusia 29 tahun ini mengalami gangguan jiwa sejak setahun lalu. Mulanya dia mengalami sakit demam tinggi, setelah itu susah tidur dan kerap berteriak. Anaknya itu merasa seolah ada bisikan di telinganya.
"Sampai saat ini, anak saya rutin berobat di layanan kesehatan jiwa Puskesmas," ucapnya.
Pengalaman berbeda dilakoni Sari (42). Warga RW 04 Susukan ini mengaku, awalnya kesulitan mencari layanan vaksinasi bagi ODGJ. Setelah membaca media sosial bahwa ada layanan vaksinasi bagi ODGJ di Puskesmas Kecamatan Ciracas maka ia membawa Roni (44), kakaknya yang mengalami gangguan jiwa untuk divaksin. Beruntung kakaknya ternyata juga mau untuk divaksin sehingga mudah untuk mengajaknya ke Puskesmas Kecamatan Ciracas.
"Sebelumnya kita kesulitan mencari tempat layanan vaksin khusus untuk ODGJ. Karena memang butuh layanan khusus. Beda dengan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat umum, lokasinya banyak," kata Sari.
Sementara, Maemunah (38), warga Kelurahan Ciracas yang telah sembuh dari gangguan kejiwaan ini mengaku, ikut vaksin karena ingin sehat dan terbebas dari paparan COVID-19. Ia sendiri mengalami gangguan jiwa selama kurang lebih delapan tahun, saat anaknya duduk di bangku SD hingga SMA.
Ibu satu anak ini juga sempat dirawat di RSUK Duren Sawit selama setahun. Setelah keluar dari RSUK Duren Sawit, ia rutin diajak berobat keluarganya ke Puskesmas Kecamatan Ciracas sampai sembuh.
"Alhamdulillah sekarang saya sudah sembuh, bisa aktivitas normal seperti warga lainnya. Sekarang ikut vaksin agar terbebas dari COVID-
19," tandasnya.
Berita Terkait
-
Camat Ciracas dan Anggota DPRD Tinjau PTM di SDN Susukan 08 dan 03
access_timeRabu, 06 Oktober 2021 11:24 WIB
remove_red_eye1479 personNurito -
30 ODGJ Divaksin di Puskesmas Kecamatan Ciracas
access_timeSelasa, 12 Oktober 2021 12:11 WIB
remove_red_eye1541 personNurito
Berita Terpopuler
indeks