20 Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta Ikuti Pelatihan Tata Busana
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Nakertrans) dan Energi DKI Jakarta mengadakan Pelatihan Kolaborasi Tata Busana bagi warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit Jakarta Timur. Pelatihan ini diikuti sebanyak 20 peserta yang merupakan warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta.
Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
Pelatihan yang berlangsung 1-12 November 2021 terealisasi melalui kerja sama antara Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta dengan Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta dan Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta.
Kepala Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan modal keterampilan kepada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta agar mereka dapat mencari kerja atau berwirausaha setelah kembali ke masyarakat.
40 Warga Binaan di Lapas Kelas II A Salemba Difasilitasi Pelatihan Kerja"Peserta Pelatihan didampingi oleh instruktur dari Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat," ujarnya, Senin (1/11).
Andri menjelaskan, salah satu tugas Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta yakni melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang tenaga kerja. Melalui pelaksanaan pelatihan kerja kolaborasi ini dapat menjadi jembatan yang mengantarkan peserta pelatihan tata busana mencapai kemandirian dan kesejahteraannya kelak.
"Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensi peserta pelatihan sehingga mampu terserap dalam dunia kerja dan secara makro berkontribusi mengurangi tingkat pengangguran di DKI Jakarta. Ini juga tanggung jawab kita bersama untuk memulihkan lagi perekonomian di Jakarta karena dampak pandemi," terangnya.
Wakil Ketua III Baznas Bazis DKI Jakarta, Rini Suprihartanti menuturkan, pelatihan ini sesuai dengan visi yang diusung yaitu simpul kolaborasi kebaikan untuk kemajuan dan kebahagiaan warga Jakarta.
"Dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang dikelola oleh Baznas Bazis disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan, santunan maupun kewirausahaan. Kami hanya menjadi perantara, memberikan manfaat dan mengantarkan gelombang kebaikan dari orang yang membayar ZIS atau donatur," ungkapnya.
Ia berharap, peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini sehingga bisa berdaya guna. Pada pelatihan ini, Baznas Bazis DKI Jakarta akan memberikan bantuan berupa mesin jahit secara gratis.
"Program kami tidak hanya pelatihan, tapi mencakup aspek ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Bantuan mesin jahit ini kita minta diganti dengan semangat mengikuti pelatihan dan semoga menjadi jalan rezeki juga," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta, Herlin Candrawati mengapresiasi dilaksanakannya Pelatihan Kolaborasi Tata Busana ini. Pelatihan ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov DKI Jakarta kepada masyarakatnya khususnya memberikan bekal keilmuan dan keterampilan kepada warga binaan perempuan agar berdaya guna setelah kembali ke masyarakat.
"Mereka tidak begitu saja ditampung namun juga diberikan ilmu. Pelatihan ini merupakan wujud program pembinaan kepribadian dan kemandirian. Program pembinaan kemandirian wajib diberikan kepada seluruh warga binaan khususnya narapidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap wajib dibina diberikan keilmuan khususnya life skill. Mereka wajib untuk diberikan bekal keilmuan agar berdaya guna apabila kembali ke masyarakat," bebernya.
Ia menambahkan, sebanyak 20 peserta pelatihan ini adalah warga binaan yang sebelumnya sudah mengikuti kegiatan pelatihan menjahit dalam program kemandirian menggunakan anggaran dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).
"
Sebanyak 20 orang warga binaan ini yang notabene sudah mempunyai dasar-dasar. Jadi, kita latih ulang untuk peningkatan kualitas kemampuan mereka menyerap keilmuan khususnya di tata busana. Dasarnya sudah punya tinggal menggali ilmu dan kreativitas lagi," tandasnya.