You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dinkes Minta Warga Tetap Jalankan Germas Tangkal Virus Covid-19
....
photo doc - Beritajakarta.id

Dinkes DKI Ajak Warga Terus Jalankan Germas dan Prokes

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengajak warga untuk selalu menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan tidak mengendurkan penerapan protokol kesehatan (Prokes) untuk mencegah terpapar COVID-19.

Pengaturan pola makan juga tetap disesuaikan dengan kebutuhan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Octavia mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bertujuan menurunkan penularan COVID-19 membuat perubahan kebiasaan hidup bagi sebagian besar masyarakat, di antaranya adalah penurunan aktivitas fisik dan perubahan pola makan.

Studi menunjukkan bahwa gaya hidup kurang gerak dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko tertularnya infeksi COVID-19.

Dinkes DKI Jelaskan Syarat Vaksin COVID-19 Bagi Anak Usia 6-11 Tahun

"Pandemi ini  juga mengakibatkan keengganan sebagian besar orang dengan kondisi penyakit kronis untuk kontrol ke fasilitas kesehatan yang membuat akses pasien mendapatkan obat menjadi terhambat dan penyakitnya menjadi tidak terkontrol," ujarnya, Kamis (6/1).

Menurutnya, salah satu adaptasi mudah yang tetap harus dilakukan selama pemberlakuan PPKM adalah beraktivitas di dalam rumah secara aktif. Banyak variasi aktivitas fisik yang bisa dilakukan spserti, latihan aerobik dengan zumba, HIIT, lompat tali, maupun aktivitas olah raga ringan seperti yoga atau pilates.

"Pengaturan pola makan juga tetap disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas sehari-hari yang dilakukan dan sebisa mungkin menghindari asupan makan berlebih," terangnya.

Dwi menjelaskan, berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit diabetes melitus atau yang dikenal dengan nama kencing manis, terjadi terhadap 10 persen populasi usia dewasa dan obesitas terjadi pada 30 persen usia dewasa.

"Untuk kondisi pre-diabetes melitus pada usia dewasa di masyarakat perkotaan sebesar 35 persen serta di masyarakat pedesaan sebesar 45 persen," ungkapnya.

Sementara itu, Divisi Metabolik Endokrin FKUI-RSCM, Dicky Levenus Tahapary menuturkan, hubungan obesitas dengan COVID-19 telah banyak diteliti. Obesitas meningkatkan peradangan pada sel tubuh dan resistensi insulin yaitu, kondisi yang mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah yang menjadikan seseorang jatuh dalam kondisi penyakit diabetes melitus.

"Peneliti Alice Tamara dan kawan-kawan, menyebut bahwa obesitas terbukti meningkatkan kematian serta komplikasi pada penderita COVID-19 yang mengalami obesitas," ucapnya.

Dikatakan Dicky, WHO juga mengumumkan dalam infografisnya bahwa obesitas dapat meningkatkan derajat keparahan COVID-19 tujuh kali lipat.

Meskipun sampai saat ini belum cukup bukti yang menjelaskan hubungan diabetes melitus dengan penularan COVID-19. Namun, penelitian yang dilakukan Harbuwono tahun 2021 menjelaskan bahwa diabetes melitus tidak hanya meningkatkan perburukan kondisi tetapi juga meningkatkan risiko kematian akibat COVID-19.

"COVID-19 pada penyandang diabetes cenderung menimbulkan gejala yang lebih berat. Subyek dengan obesitas dan diabetes melitus ini merupakan kelompok rentan sehingga perlu mendapatkan prioritas vaksinasi," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 45 Personel Gulkarmat Jaksel Berhasil Padamkan Kebakaran di Lenteng Agung

    access_time22-04-2024 remove_red_eye4682 personTiyo Surya Sakti
  2. Tujuh Jenazah Korban Kebakaran Mampang Prapatan Berhasil Diidentifikasi

    access_time20-04-2024 remove_red_eye3042 personNurito
  3. 85 PPSU Bersih-Bersih Pantai Cikaya

    access_time20-04-2024 remove_red_eye2867 personAnita Karyati
  4. Sudin Kebudayaan Jakpus Gelar Pelatihan Membatik bagi Disabilitas

    access_time20-04-2024 remove_red_eye2841 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Jaksel dan Jaktim Berpotensi Diguyur Hujan

    access_time20-04-2024 remove_red_eye2830 personAnita Karyati