Jadikan Diskusi U20 Wadah Best Practice, Jakarta Akan Bawa Pengalaman Menata Kota Berkelanjutan
Kita harus hidup berdampingan dengan lingkungan yang senantiasa berubah
Jakarta akan menjadi tuan rumah Urban 20 (U20) Mayors Summit 2022 yang dihadiri para pemimpin kota dunia untuk membahas solusi atas tantangan dan upaya memulihkan kota pascapandemi.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan, U20 Mayors Summit menjadi wadah best practice kota-kota di dunia untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman.
Gelar Bincang Urban 20 Bahas Isu Perkotaan, Wujud Pemprov DKI Jakarta Dukung Presidensi G20 IndonesiaJakarta sendiri, akan membawa pengalaman menata kota berkelanjutan. Selama pandemi, muncul pembelajaran bahwa ketahanan kota dan kesehatan masyarakat harus menjadi tulang punggung dalam melangkah ke depan. Di sisi lain, pandemi juga mendatangkan peluang untuk melakukan redefinisi kota.
“Sama seperti pandemi, saat ini kita harus hidup berdampingan dengan lingkungan yang senantiasa berubah akibat perubahan iklim. Aksi mitigasi dan adaptasi harus tetap digencarkan dalam rangka mencapai dekarbonisasi yang kita cita-citakan bersama. Jakarta akan membawa pengalaman dalam mengintegrasikan transportasi publik yang berdampak pada penurunan kemacetan dan penurunan emisi karbon,“ ungkapnya dalam Bincang U20: Isu Perkotaan pada Presidensi G20 bersama sejumlah tokoh bangsa seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Kamis (17/2).
Gubernur Anies menyatakan, Jakarta berkomitmen dalam mendorong transisi menuju net zero emission dengan memperkuat sistem transportasi publik sebagai tulang belakang wahana pergerakan warga Jakarta.
Melalui sistem integrasi transportasi JakLingko dan revitalisasi pelebaran trotoar, penggunaan bus listrik dan penyediaan jalur sepeda, diharapkan dapat meningkatkan minat warga beralih dari kendaraan pribadi dan ikut berpartisipasi mewujudkan kota rendah emisi.
Di samping itu, berbagai akselerasi terjadi selama pandemi, salah satunya peningkatan digitalisasi. Saat pandemi, lompatan penggunaan teknologi sangat terasa. Pembatasan interaksi sosial juga menuntut warga beraktivitas dari rumah.
“Untuk itu, perlu menata ulang konsep perumahan di perkotaan yang dulunya rumah hanya rumah tinggal, saat ini menjadi rumah kerja, termasuk zona di sekitar hunian. Semua rumah susun baru di Jakarta kini sudah dikonsep menjadi rumah kerja dan rumah tinggal,“ ujarnya.
Jakarta juga memberikan kemudahan akses informasi seputar kota berbasis aplikasi, melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) dan penyediaan jaringan internet gratis untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah melalui JakWIFI untuk mendukung aktivitas sosial-ekonomi di masa pandemi.
Dengan demikian, terjadi kesinambungan antara teknologi yang mendorong produktivitas, kota yang memfasilitasi best talent, dan penataan kota yang mengedepankan inklusivitas yakni memberikan ruang bagi semua.
“Ke depan, kita perlu bersama-sama mendesain ulang kota dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan kota yang semakin layak huni bagi warganya. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan momentum U20 Mayors Summit dan Presidensi G20 Indonesia untuk berdiskusi bersama mencari alternatif solusi atas tantangan dan dilema yang dihadapi oleh kota. Sehingga, dampaknya nanti dapat dirasakan oleh publik secara nyata,“ pungkasnya.