Lahan Fasos-Fasum Dimanfaatkan untuk Budidaya Ikan dan Urban Farming
Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, memanfaatkan lahan fasos-fasum seluas 900 meter persegi dari pengembang perumahan Pulogebang Indah untuk kegiatan budidaya ikan dan urban farming.
Lahan ini sudah menjadi aset Pemprov DKI,
Kasi Ekbang Kelurahan Cakung Timur, Andreas Dwi Mulyanto menuturkan, di lahan ini ada 20 kolam berisi berbagai jenis ikan, mulai dari Cupang, Koi, Koki, Black Moli, Lele, Lobster, Nila dan Ikan Mujaher.
"20 kolam ikan ini dibuat anggota PPSU sejak 2019 lalu," tuturnya.
19,5 Ton Padi Dipanen dari Sawah Abadi CakungMenurutnya, hasil budidaya ikan ini rencananya akan dijual ke pasaran. Saat ini masih dalam tahap pembibitan. Untuk jenis lobster ukuran besar ada 15 ekor dan kecil atau anakan ada
sekitar 100 ekor. Sedangkan jenis ikan lain, sudah mencapai ratusan hingga ribuan lebih jumlahnya.Bahkan untuk jenis ikan Lele, kata Andreas, sudah tiga kali dilakukan panen dalam kurun waktu setahun. hasil panen lele dijual ke masyarakat dengan harga Rp 20 ribu per kilogram.Selain itu ikan mas koki yang dijual Rp 2.500 per ekor.
"Hasil penjualan digunakan untuk pembelian pakan jenis ikan lainnya," ungkap Andreas.
Selain budidaya ikan, lanjut Andreas, pihaknya juga melakukan budidaya aneka tanaman hias di dalam green house, seperti Aglonema, Antorium, Keladi, Philo dan Cocor Bebek.
Di lokasi ini juga ada aneka sayur dan buah yang ditanam secara hidroponik maupun ditanam langsung di tanah. Di antaranya adalah Lidah Buaya, Melon, Timun Suri, Brokoli, Strawbery, Labu. Kemudian ada Terong, Kangkung, Anggur, Bayam, Sawi dan jenis tanaman lainnya.
"Selain pemanfaatan lahan, kita juga mengamankan aset negara. Karena lahan ini sudah menjadi aset Pemprov DKI,” tandas Andreas.