2.319 Alat UTTP di 15 Lokbin Sudah Ditera Ulang
Unit Pengelola (UP) Metrologi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta mencatat telah melakukan pelayanan sidang tera ulang terhadap 2.319 unit alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) di 15 lokasi binaan (lokbin) sepanjang periode Januari hingga Februari 2022.
Semua UTTP yang sudah ditera ulang dinyatakan sah digunakan untuk transaksi
Ribuan unit UTTP yang ditera ulang tersebut milik para pedagang di Lokbin Rorotan, Lokbin Muria Dalam, Lokbin Makasar, Lokbin Munjul, Lokbin Kramat Jati, Lokbin Nusa, Lokbin Bangun Nusa, Lokbin Meruya, Lokbin Rawa Buaya, Lokbin Palmerah, Lokbin Kramat Pulo Gundul, Lokbin Gembrong, Lokbin Cempaka Sari, Lokbin Pasar Minggu dan Lokbin Bintaro.
"Semua UTTP yang sudah ditera ulang dinyatakan sah digunakan untuk transaksi perdagangan," ungkap Nurhidayat, Kepala UP Metrologi Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Kamis (3/3).
Alat UTTP di 15 Lokbin akan Ditera Ulang Hingga FebruariNurhidayat mengatakan, dalam sidang tera ulang alat UTTP tersebut, pemilik alat ukur dikenakan biaya retribusi sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 223 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan.
"Retribusi yang didapat selama pelayanan sidang tera ulang alat UTTP di 15 lokbin ini mencapai Rp 4.348.000," terangnya.
Ia menjelaskan, pelayanan sidang tera ulang alat ukur ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 67 Tahun 2018 tentang Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya Yang Wajib Ditera dan Ditera Ulang.
Tujuannya untuk menghindari kerugian yang mungkin terjadi karena kesalahan atau kecurangan pengukuran, penakaran dan penimbangan alat yang digunakan dalam bertransaksi.
"Tera ulang alat ukur memberikan jaminan dan kepastian kepada masyarakat dalam hal kebenaran pengukuran," ucap Nurhidayat.
Ia menambahkan, alat ukur yang telah ditera ulang selanjutnya dibubuhkan cap tanda tera yang berlaku dan dilakukan penyegelan. Karena sudah ditera dan disegel, maka tidak bisa dimainkan.
"Dengan begitu konsumen juga nyaman melakukan transaksi jual beli," tandas Nurhidayat.