87 Warga Penyintas Gempa Pasaman Barat Dapat Layanan Kesehatan
Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta memberikan layanan kesehatan kepada 87 warga penyintas gempa bumi Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Kami mendatangi tenda dan rumah masing-masing warga terdampak gempa
Layanan kesehatan dipusatkan di Nagari Kajai dan Nagari Aua Kuniang, Kabupaten Pasaman Barat dan Kantor Camat Tigo Nagari di Kabupaten Pasaman.
Koordinator Lapangan Tenaga Medis Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta, Nugrah Alviano merinci, dari 87 warga yang mendapat layanan kesehatan, 53 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Pasaman Barat dan 34 orang lainnya dari Kabupaten Pasaman. Rentang usia warga tersebut berkisar mulai dari 15 hingga 55 tahun.
Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Bersihkan Masjid Terdampak Gempa di Pasaman Barat"Kami mendatangi tenda dan rumah masing-masing warga terdampak gempa. Ada juga yang datang ke pos kesehatan. Kami tanyakan keluhan mereka apa. Mayoritas mengeluhkan batuk, pilek dan demam," ungkapnya, Senin (7/3).
Nugrah menjelaskan, sebelum mengambil tindakan medis, para petugas kesehatan melakukan anamnesa atau skrining kepada warga. Berdasarkan hasil skrining, masalah kesehatan yang dialami warga mayoritas Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), hipertensi (darah tinggi) dan dyspepsia (penyakit lambung).
“Semua pasien kita berikan obat dan multivitamin. Satu pasien warga Pasaman Barat mesti dirujuk ke faskes terdekat karena kesulitan membuang air kecil," tuturnya.
Lia (22), warga Nagari Aua Kuniang, Pasaman Barat mengaku tidak tahu memiliki darah tinggi. Awalnya, wanita ini hanya mengeluh flu dan batuk kepada tim medis, namun setelah diskrining baru diketahui tensi darahnya tergolong tinggi untuk orang seusianya.
Menurut dokter yang memeriksa, Lia mengalami hipertensi emergensi dengan tensi tinggi 184/128. Selain memberikan obat dan multivitamin, tim medis juga memintanya melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke puskesmas, mengatur pola makan, olahraga dan istirahat yang cukup.
"Kalau tidak diperiksa saya tidak akan tahu. Beruntung ada tim medis DKI. Selain dikasih obat dan vitamin, saya juga diedukasi tentang pola hidup sehat," tandasnya.