60 Anak Penyintas Gempa Pasaman Barat Dapat Layanan Dukungan Psikososial
Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Jakarta memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) atau Psychological First Aid (PFA) bagi anak-anak penyintas gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Awalnya mereka hanya duduk dan diam
Layanan dukungan psikososial dilangsungkan di Kampung Lubuk Panjang, Kecamatan Talamau dan pos pengungsian di halaman Rumah Dinas Bupati Pasaman Barat. Terhitung ada 60 anak yang mengikuti LDP di dua lokasi tersebut.
Didampingi orang tuanya, anak-anak nampak antusias mengikuti kegiatan yang diisi dengan bermain, bernyanyi dan mendengarkan dongeng. Kegiatan LDP ini juga disertai dengan pemberian bantuan logistik, makanan dan minuman.
Upaya Satgas Kolaborasi Kemanusiaan DKI Ringankan Beban Warga Penyintas Gempa Bumi Pasaman BaratKepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, LDP diberikan untuk mengembalikan kesehatan mental atau psikologi para penyintas setelah terdampak gempa bumi.
"Awalnya mereka hanya duduk dan diam
. Begitu kita ajak bermain, baru keluar lagi jiwa kekanak-kanakan mereka. Anak-anak juga sudah mulai mau membuka diri berbicara dengan orang asing, misalnya kepada tim Satgas DKI," ungkapnya, Senin (7/3).Isnawa menjelaskan, LDP bertujuan untuk mengurangi reaksi stres, menenangkan dan membuat rasa nyaman serta menjalin koneksi ke sumber bantuan lain. Melalui layanan tersebut, para penyintas gempa bisa terbawa suasana senang tanpa memikirkan kondisi yang mereka alami saat ini.
"Diharapkan mereka bisa beraktivitas dan melakukan kegiatan seperti anak-anak pada umumnya. Sehingga mereka bisa melupakan kejadian yang mereka alami," tandasnya.